Selasa, 14 April 2020

Apa itu Gastroenteritis Akut ? Yuk kenali, dan cegah !

Apa itu Gastroenteritis Akut ? Yuk kenali, dan cegah !

gastroenteritis - Wiktionary bahasa Indonesia

Menurut WHO, Gastroenteritis akut didefinisikan sebagai keadaan dimana seseorang mengalami mencret atau BAB cair sebanyak tiga kali sehari atau lebih, atau mengalami frekuensi BAB yang lebih dari biasanya (WHO, 2013).  Gastroenteritis akut adalah keadaan yang ditandai dengan timbulnya diare dengan atau tanpa muntah yang masih menjadi penyebab kesakitan dan kematian pada anak-anak di sebagian besar negara-negara berkembang.

Apa saja tanda dan gejalanya ?
Gejala utama gastroenteritis adalah diare dan muntah. Gejala ini akan muncul 1-3 hari setelah terinfeksi. Gejala biasanya berlangsung selama 1-2 hari, namun juga bisa berlangsung hingga 10 hari. Selain muntah dan diare, penderita gastroenteritis juga berisiko mengalami gejala tambahan, berupa:
ü  Sakit perut atau kram perut parah
ü  Demam dan tubuh terus mengeluarkan keringat
ü  Berat badan akan menurun
ü  Inkontinensia feses, yakni sulit menahan diri untuk tidak BAB
ü  Nyeri otot dan sendi terasa kaku
ü  Kulit menjadi lembap

Apa penyebab gastroenteritis?

Diare akut karena infeksi (gastroenteritis) dapat ditimbulkan oleh :
1.    Bakteri : Escherichia coli, Salmonela typhi, Salmonela para typhi A/B/C, Shigella dysentriae, Shigella flexneri, Vivrio cholera, Vibrioeltor, Vibrio parahemolyticus, Clostridium perfrigens, Campilobacter (Helicobacter) jejuni, Staphylococcus sp, Streptococcus sp, Yersinia intestinalis, Coccidiosis.
2.     Parasit : Protozoa (Entamoeba hystolitica, Giardia lamblia, Trichomonas hominis, Isospora sp) dan cacing (A. lumbricodes, A. duodenale, N. americanus, T. trichiura, O. vemicularis, S. stercoralis, T. saginata dan T. solium)
3.      Virus : Rotavirus, Adenovirus dan Norwalk.

Bagaimanakah pengaruhnya terhadap keadaan gizi ?

Terjadinya gastroenteritis akut menimbulkan berbagai perubahan antara lain kehilangan cairan, perubahan keseimbangan asam basa, hipoglikemia, gangguan gizi dan gangguan sirkulasi. Selain itu, gastroenteritis akut berakibat buruk terhadap keadaan gizi melalui 4 mekanisme sebagai berikut (Suandi, 2012).
  • Pemasukan makanan berkurang akibat anoreksia, kebiasaan mengurangi/meniadakan pemberina makanan.
  • Absorpsi makanan berkurang akibat kerusakan mukosa usus, vili menjadi pendek dan atrofi serta berkurangnya enzim lactase dan disakarida lainnya.
  •  Fungsi metabolisme dan endokrin terganggu pada keadaan infeksi sistemik.
  • Kehilangan langsung cairan dan elektrolit serta kehilangan nitrogen melalui feses dan keluarnya plasma protein dan darah karena kerusakan jaringan usus.


Cara pencegahan gastroenteritis

1)       Vaksin

Vaksin gastroenteritis sudah digunkan di berbagai negara pada anak-anak pada usia satu tahun. Vaksin ini ditujukan agar tubuh dapat membuat sistem imun yang lebih kuat melawan rotavirus, yakni vaksin Rotatex dan Rotarix.

2)      Rajin cuci tangan

Menjaga kebersihan diri sangat penting untuk mencegah penularan gaestreoenteritis. Untuk itu mencuci tangan perlu dilakukan secara rutin, setelah menggunakan toilet, setelah makan, akan menyiapkan makanan, atau melakukan aktivitas di luar rumah. Terutama ketika sedang mengasuh bayi yang sedang sakit gastreoenteritis. Cara mencuci tangan dengan baik dapat dilakukan mengunakan sabun dan gosok tangan hingga ke sela-sela kuku selama 20 detik. Kemudian, bilas menggunakan air bersih mengalir. Keringkah tangan segera setelah mencuci tangan.

3)     Hindari penggunaan barang secara bergantian

    Penggunaan barang secara bergantian dapat mengakibatkan penularan gastroenteritis, hal itu biasanya terjadi jika dalam satu keluarga terdapat seseorang yang terkena gastroenteritis. Batasi interaksi dengan orang yang sakit, seperti tidak makan di meja yang sama atau tidur di meja yang sama.

4)     Rutin membersihkan rumah

           Virus dan bakteri penyebab gastroenteritis dapat hidup beberapa saat di permukaan benda-benda yang rumah. Oleh karena itu, perlu secara rutin membersihkan pemutar keran atau gagang pintu. Untuk cairan pembersih gunakan campuran air dengan pemutih atau pembersih lantai.

5)     Selalu jaga kebersihan saat bepergian

     Ketikamelakukan perjalanan ke suatu daerah atau negara, pastikan untuk selalu menjaga kebersihan. Bukan hanya kebersihan, tapi juga makanan dan minuman yang dikonsumsi. Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi virus maupun bakteri, antara lain :

o   Minum air yang botolnya tertutup rapat dan kemasannya tidak rusak.

o   Hindari minuman yang dicampur es batu, jika Anda membelinya di tempat terbuka.

o   Hindari makanan yang dimasak kurang matang atau makanan mentah.

o   Pastikan membeli makanan di tempat yang bersih.

o   Selalu cuci tangan dan menyiapkan handsanitizer di dalam tas.



Cara penanganan gastroenteritis dengan diet

Gastreoenteritis yang terjadi pada anak dapat dicegah melalui diet. Menurut Sunardi, 2012. terdapat beberapa prinsip diet yang diperlukan pada anak dengan diare akut (gasteroenteritis) antara lain :

1.  Pasien segera diberikan makanan oral setelah rehidrasi atau keadaan telah memungkinkan, sedapat mungkin dilakukan dalam 24 jam pertama. Pemberian makanan secara dini penting untuk mengurangi perubahan keseimbangan protein kalori sekecil mungkin.
2.    Makanan cukup energi dan protein. Bila terjadi gizi kurang dapat diberikan diet energi tinggi 25% dari kebutuhan normalnya dan tinggi protein.
3.   Pemberian ASI diutamakn pada bayi. Pada anak yang mendapat susu formula dapat diberikan selang-seling dengan oralit sehingga terjadi ppengenceran laktosa dalam perut. Pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan yang diberi susu formula hendaknya diberi susu formula pada takaran penuh setelah rehidrasi oral tercapai dalam 24 jam.
4.     Pemberian cairan dan elektronik sesuai dengan kebutuhan menurut berat badan dan umur.
5.     Pemberian vitamin dan mineral dalam jumlah yang cukup.
6.  Maknan yang diberikan tidak merangsang (bumbu tajam, tidak menimbulkan gas dan rendah serat).
7.    Makanan diberikan bertahap mulai dengan yang mudah dicerna ke bentuk yang sesuai umur dan keadaan penyakit.
8.    Makanan diberikan dalam porsi kecil dengan frekuensi sering.
9.   Khusus untuk penderita diare karena melabsorpsi, makanan yang diberikan disesuaikan dengan penyebabnya :
a.     Malabsorpsi lemak (berikan trigliserida rantai menengah).
b.     Intoleransi laktosa (berikan makanan rendah atau bebas laktosa).
c.  Panmalabsorpsi (berikan makanan rendah laktosa atau disakarida lain, glukosa polimer, trigliserida rantai menengah dan protein hidrolisat yang bersifat isomolar dan hipoalergis).

Referensi  :

Ii, B. A. B., & Pustaka, A. T. (2014). kolitis ulseratif dan sindrom usus rengsa (Morris, 2014). Diare adalah buang air besar (. 7–35.

World Health Organization. Diarrhoeal disease. Fact sheet N_330. 2013.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Stunting dan Efeknya pada Anak

    Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. padahal menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke lima jumlah a...