Skorbut atau Scurvy merupakan penyakit langka yang disebabkan defisiensi atau kekurangan vitamin C. Vitamin C atau asam askorbat tidak dapat diproduksi oleh tubuh, sehingga perlu asupan vitamin C yang cukup dari makanan yang di konsumsi.
Penyakit ini berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen. Kolagen merupakan protein yang terdapat diberbagai jaringan tubuh seperti tulang, kulit, dan pembuluh darah. Penyakit Skorbut ditandai dengan :
- Kegagalan pembentukan osteoblas sehingga terjadi osteoporosis.
- Menyebabkan perdarahan superiosteal dan submukosa
- Pembentukkan kolagen dan kondroitin sulfat terganggu
- Meningkatkan kejadian perdarahan
- Dentin gigi tidak sempurna
- Pelonggaran gigi.
- Meningkatkan kerapuhan kapiler yang menyebabkan perdarahan spontan di subperiosteum dan membran mukosa gusi dan usus.
Pada skorbut berat dapat ada degenerasi otot skeletal, hipertrofi jantung, depresi sumsum tulang dan atrofi adrenal.
Penyebab Penyakit
Penyebab penyakit ini ialah kekurangan vitamin C dalam jangka waktu yang cukup lama. Kondisi ini jarang terjadi karena vitamin C cukup mudah ditemui pada sayur dan buah. Faktor resiko terjadinya skorbut pada orang yang :
- Melakukan dan menerapkan diet atau pola makan yang sangat minim asupan vitamin C nya
- Menderita penyakit gangguan makan seperti anorexia nervosa, bumilia yang dapat mengakibatkan tidak tercukupinya asupan gizi yang diperlukan tubuh
- Kebiasaan minum alkohol dan merokok, karena hal tersebut berpengaruh pada penyerapan vitamin C
- Mempunyai penyakit gangguan penyerapan nutrisi yang berkepanjangan
- Orang yang tergolong pada usia lanjut
Pengobatan dan pencegahan
Skorbut dapat diatasi dengan mencukupkan kebutuhan vitamin C pada tubuh, dapat melalui makanan atau suplen virtamin C. Setelah sembuh penderita skorbut harus memperbaiki pola makannya untuk pemenuhan vitamin C pada tubuhnya,
Untuk pencegahan agar tidak menderita penyakit ini, maka kita harus memperbaiki pola makan kita dengan mengkonsumsi makanan makanan yang mengandung vitamin C. Tidak memgkonsumsi alkohol dan merokok. Vitamin C bisa didapat dari sayuran dan buah-buahan, seperti kentang, brokoli, tomat, kiwi, stroberi, lemon, jeruk, limau, kubis, paprika, nanas, pepaya, mangga, blewah, kembang kol, bayam, dan sayuran hijau lainnya.
Callus, et al. (2018). Scurvy is Back. Nutr Metab Insights. 11, pp. 1178638818809097. doi: 10.1177/1178638818809097
Febrianti, N., Irfan, Y., & Risanti, D. (2015). Kandungan antioksidan asam askorbat pada jus buah-buahan tropis. Bioedukatika, 3(1), 6-9.
Hasanah, U. (2018). Penentuan Kadar Vitamin C Pada Mangga Kweni Dengan Menggunakan Metode Iodometri. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera, 16(1), 90-95.
Triana, V. (2006). Macam-macam vitamin dan fungsinya Dalam tubuh manusia. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 1(1), 40-47.
Wahidiyat, P. A., & Yosia, M. (2019). Vitamin C Dosis Rendah untuk Skorbut pada Thalassemia. Sari Pediatri, 20(5), 324-30.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar