Stunting merupakan dampak dari
kondisi sistemik kekurangan gizi kronik dan mempengaruhi sekitar seperempat
anak di bawah lima tahun di seluruh dunia. Stunting pada anak dapat berkembang selama
dua tahun pertama kehidupan dan sebagian besar disebabkan oleh kekurangan
nutrisi dan penyakit menular. Pada tahun 2014, diperkirakan ada 159 juta anak stunting yang hampir semuanya
tinggal di negara berpenghasilan rendah. Data Kementrian Kesehatan RI tahun
2013 melaporkan anak Indonesia menderita stunting sebanyak 7,6 juta (37%).
Apa Itu Stunting?
Stunting adalah masalah gizi
kronis yang disebabkan oleh buruknya asupan gizi anak dalam jangka waktu yang
cukup lama, sehingga menyebabkan kondisi gagal tumbuh (failure to thrive) pada
anak yang mengakibatkan tinggi/panjang badan anak yang tidak sesuai dengan
(TB/U) sehingga anak terlihat jauh lebih pendek (kerdil) daripada
teman-teman seusianya (Kemenkes)
Penyebab Stunting
1.
Asupan energi balita rendah
2.
Penyakit infeksi (Diare dan ISPA)
3.
Kurangnya pengetahuan ibu
4.
Asupan protein rendah.
5.
Pemberian ASI eksklusif.
6.
Berat badan lahir rendah.
7.
Kurangnya akses air bersih dan sanitasi.
Dampak Stunting
1.
Kemampuan kognitif menurun.
2.
Daya tangkap berkurang.
3.
Kecerdasan melemah.
4.
Rentan terkena penyakit degeneratif.
5.
Fungsi tubuh tidak seimbang.
6.
Postur tubuh rendah.
Pencegahan Stunting
1.
Pemenuhan kebutuhan zat gizi bagi ibu hamil. Ibu
hamil harus mendapatkan makanan yang cukup gizi, suplementasi zat gizi (tablet
zat besi atau Fe), dan terpantau kesehatannya.
2. ASI eksklusif sampai umur 6 bulan dan setelah
umur 6 bulan diberi makanan pendamping ASI (MPASI) yang cukup jumlah dan
kualitasnya.
3. Memantau pertumbuhan balita di posyandu
merupakan upaya yang sangat strategis untuk mendeteksi dini terjadinya gangguan
pertumbuhan.
4. Meningkatkan akses terhadap air bersih dan
fasilitas sanitasi, serta menjaga keber- sihan lingkungan.
Refrensi
Masrul. 2019. Gambaran Pola Asuh
Psikososial Anak stunting dan Anak Normal di Wilayah Lokus Stunting Kabupaten Pasaman dan Pasaman Barat Sumatera Barat. Padang
: Fakultas Kedokteran, Universitas Andalas
Mugianti S., Mulyadi A., Anam
A.K., Najah Z.L. 2018. Faktor penyebab anak Stunting usia 25-60 bulan di
Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Malang : Poltekes Kemenkes
Sutarto, Mayasari D., Indriyani
R. 2018. Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. Bandar Lampung : Poltekkes
Kemenkes Tanjungkarang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar