Diabetes tipe II adalah gangguan metabolis yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh menggunakan insulin secara tepat. Gangguan ini terjadi ketika tubuh menghasilkan banyak insulin tetapi insulin tidak dapat melakukan tugasnya. Kelebihan berat badan atau obesitas dalam jangka waktu lama dapat menjadi penyebab terjadinya diabetes tipe II. Untuk penderita diabetes tipe II tidak diharuskan untuk menggunakan insulin. Pada tubuh pendertia diabetes tipe II masih dapat diproduksi insulin, namun kerja insulin pada penderita diabetes tipe II tidak optimal dan bahkan lambat. Selain itu, penderita diabetes tipe II sangat beresiko terkena komplikasi lebih lanjut. Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi pada penderita diabetes adalah dengan mengontrol kadar gula darahnya. Berikut adalah 10 langkah untuk menjaga gula darah penderita diabetes agar tetap stabil :
1. Menjadikan Serat Sebagai Bagian dari Hapir Setiap Waktu Makan
Serat yang penting bagi pengidap Diabetes Tipe II adalah
serat larut. Serat larut adalah serat yang dapat terlarut dalam air sehingga
bentuknya hampir seperti gel. Serat dapat memperlambat absorbsi zat gizi lain
yang dimakan secara bersamaan, termasuk karbohidrat. Perlambatan ini dapat
mencegah naik turunya kadar gula darah. Serat dapat memperlambat pengosongan
lambung sehingga juga memperlambat penyerapan gula oleh tubuh, dan menyebabkan
kadar gula darah tidak cepat naik. Berikut adalah manfaat serat larut pada
pengidap Diabetes tipe II:
·
Menurunkan gula darah setelah makan
(postprandinal)
·
Mengurangi kadar glukosa dalam urine
·
Menurunkan kebutuhan insulin dan meningkatkan
sensitivitas jaringan terhadap insulin
·
Menurunkan kadar lipid darah penyebab
aterosklerosis.
Lalu agar
dapat memenuhi kebutuhan serat dengan baik, dapat memulai dengan :
·
Banyak mengkonsumsi buah dan sayur (Sesuai
dengan anjuran, dalam sehari 5 porsi buah dan sayur)
·
Lebih sering menggunakan buncis dalam masakan. Dari
½ cangkir buncis dapat menambah 2 gr serat larut.
·
Beralih kepada gandum yang lebih kasar (nasi
merah, gandum hitam, dan oatmeal).
2. Menghitung Karbohidrat
Sesekali memang diperlukan untuk pengidap diabetes untuk
menghitung karbohidrat yang dikonsumsi agar nantinya dapat dibandingkan dengan
kadar gula darah dan diketahui jumlah karbohidrat yang dapat ditoleransi tubuh.
Dengan menyimpan catatan makanan apa saja yang dikonsumsi dan reaksi apa yang
diberikan oleh tubuh akan sangat membantu. Melakukan kegiatan membuat jurnal
makanan/gula darah membantu untuk dapat mengurangi kalori total. Biasanya pada
jurnal makanan terdapat 7 kolom diantaranya yaitu:
· Hari, tanggal, dan waktu
· Makanan dan minuman yang dikonsumsi
· Jumlah kalori makanan dan minuman yang dikonsumsi
· Yang dirasakan sebelum, selama, dan sesudah makan (skala 0-5)
· Yang dilakukan saat makan
· Yang dipikirkan saat makan
· Yang dirasakan setelah makan
Tetapi
jurnal makan untuk penderita Diabetes Tipe II terdapat beberapa tambahan kolom
yang dicatat bersamaan dengan waktu pelaksanaan per 2 jamnya dalam sehari,
yaitu:
· Pemeriksaan gula darah
· Konsumsi obat oral atau insulin
· Aktivitas (menit)
Dengan membuat jurnal makan/ gula darah dapat mempermudah memahami penyebab yang dihasilkan dari suatu makanan, dan jika suatu waktu terjadi kesulitan/kesalahan dalam tubuh akan dapat mempermudah dalam mengatasinya.
3. Tingkatkan Lemak yang Bersifat Protektif Terhadap Jantung
Lemak yang bersifat protektif terhadap jantung adalah lemak
tak jenuh tunggal dan asam lemak Omega-3. Tubuh memerlukan 20-25% lemak setiap
harinya, akan lebih baik jika konsumsi lemak tersebut terdiri dari 10% lemak
tak jenuh tunggal 10% lemak tak jenuh ganda dan 5% lemak jenuh. Contoh dari
lemak tak jenuh adalah minyak zaitun, tetapi penggunaannya hanya sebatas
sebagai dressing saja karena minyak zaitun tidak tahan panas sehingga lebih
mudah berubah menjadi lemak trans. Selain minyak zaitun, sumber lemak tak jenuh
dapat didapatkan dari ikan serta kacang-kacangan.
4. Mencoba Menjaga Lemak Jenuh dan Kolesterol Tetap Rendah
Lemak jenuh memang memiliki manfaat tersendiri bagi tubuh,
lemak jenuh jika dipanaskan tidak akan mudah berubah menjadi lemak trans. Tetapi,
konsumsi lemak jenuh secara berlebihan dapat meningkatkan resiko penyakit
jantung. Menjaga konsumsi lemak jenuh dan kolesterol tidak hanya dilakukan oleh
penderita Diabetes saja, tanpa memandang kadar gula darah konsumsi kolesterol
seseorang haruslah dibatasi sampai <300mg dalam sehari sedangkan lemak jenuh
tidak lebih dari 10% kalori total. Sumber lemak jenuh dan kolesterol terbesar
adalah kelompok daging, penggantinya dapat menggunakan telur atau menguliti
ayam untuk menurunkan kadar lemaknya. Selain daging lemak jenuh juga terdapat
dalam susu, mentega, es kirm, dan masih banyak lagi.
5. Menyadari Pentingnya Kalori
Dengan mengurangi konsumsi lemak bukan berarti mengurangi
konsumsi kalori. Manusia membutuhkan kalori untuk mempertahankan hidup,
menunjang pertumbuhan, dan melakukan aktivitas fisik. Kebutuhan kalori
seseorang menurut WHO (1985) adalah konsumsi kalori yang berasal dari makanan
yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang. Pada penderita
diabetes duharuskan untuk melakukan beberapa diet pengurangan gula, karbohidrat
maupun lemak. Tetapi penderita diabetes tetap memerlukan asupan kalori untuk
melakukan aktivitasnya. Selain itu pada orang normal dan orang dengan Diabetes
dapat dibedakan dengan adanya pengendalian asupan makanan dan menghitung asupan
makanan. Untuk pengendalian asupan makanan, hanya dilakukan dengan makanan yang
dikonsumsinya saja tetapi tidak memperhatikan jumlah kalorinya. Sedangkan penghitungan
asupan makanan dilakukan dengan menghitung jumlah kalori atau kandungan gizi
lainnya. Pengendalian asupan makanan dan menghitung asupan makanan dapat
menjadi perbedaan konsumsi kalori orang normal dengan orang dengan kondisi
diabetes.
6. Mengkonsumsi Lebih Banyak Buah dan Sayuran
Yang dimaksud dengan makan lebih banyak
buah dan sayuran adalah dengan mengkonsumsi lebih banyak buah dan sayuran
daripada daging dalam seharinya. Dengan mengkonsumsi banyak buah dan sayuran
akan dapat mengisi perut sehigga menghindari makan makanan secara berlebihan. Dengan
membiasakan mengkonsumsi buah dan sayuran walaupun dimulai dengan jumlah yang
kecil akan dapat membantu peningkatan konsumsi buah dan sayuran. Berikut adalah
beberapa cara praktis untuk membiasakan diri mengkonsumsi buah dan sayuran :
· Menyimpan buah kering favorit di meja kerja atau
mobil. Dengan begitu akan dapat mengubah kebiasaan ‘ngemil’ menjadi lebih
sehat.
· Menyajikan sayurang rebus (bisa berupa wortel
atau buncis) disertai dengan saus praktis pada saat sebelum menyajikan makan
malam.
· Meluangkan waktu untuk mengkonsumsi salad
sayuran.
· Membuat jadwal untuk berbelanja buah dan sayuran
segar.
· Mengisi kulkas dengan jus buah favorit.
· Membuat catatan untuk menambahkan buah dalam
menu makan siang.
· Menikmati sajian sayuran di restoran
· Melihat daftar sayuran dan buah yang kaya akan
serat larut.
7. Menghindari Mengkonsumsi Makanan dengan Porsi Besar
Hidangan
porsi kecil, yag dikonsumsi dengan jarak beberapa jam dalam sehari dapat
membantu stabilnya gula darah sepanjang hari. Hidangan porsi kecil menyebabkan
respon gula darah yang lebih kecil, memerlukan insulin lebih sedikit, sehingga
dapat membantu pengendalian gula darah. Berikut beberapa manfaat dari
mengkonsumsi makanan dengan porsi kecil :
·
Otak dan tubuh mendapatkan suplai energi yang
konstan dalam darah.
·
Bagus untuk pengendalian selera makan.
·
Beresiko kecil mengalami obesitas.
·
Diduga dapat menurunkan kadar kolesterol serum.
·
Membakar lebih banyak kalori untuk mencerna,
menyerap, dan metabolisme makanan.
·
Tidak membebani lambung
8. Memperbaiki Diet dengan Suplemen
Untuk mengawali langkah ini mulailah dengan mengkonsumsi
multivitamin plus mineral. Jangan lupa untuk membaca label suplemen dengan
tujuan untuk emngetahui kandungan yang ada didalam suplemen tersebut. Dengan mengkonsumsi
suplemen yang baik akan menghindarkan kondisi kurang vitamin pada masa diet.
9. Memantau Gula Darah Secara Teratur
Dengan menjaga kondisi gula darah senormal mungkin sama
saja dengan melindungi diri dari resiko komlikasi diabetes. Pemantauan gula
darah dapat dilakukan dengan pemeriksaan gula darash secara rutin. Dengan mengetahui
kadar gula darah, dapat diketahui pengobatan apa yang diperlukan atau apakah
pengobatan yang dilakukan telah tepat atau belum. Akan lebih baik lagi apabila
melakukan konsultasi dengan ahli gizi atau penyuluh diabetes untuk membantu
dalam menyesuaikan perencanaan makan/ diet.
10. Menjadikan Olahraga Sesuatu yang Mneyenangkan dan Dilakukan Setiap Hari
Dengan
melakukan olahraga dapat meningkatkan masa otot, kalori yang terbakar lebih
banyak, serta dapat meningkatkan laju metabolisme. Selain itu, dengan
berolahraga dapat membantu menurunkan kadar gula darah dan bahkan dapat
mengurangi penggunaan dosis insulin yang diperlukan. Sangat dianjurkan untuk
melakukan olahraga 2-3 kali dalam seminggu dengan durasi 15-30 menit.
Daftar Pustaka
Almatsier, S.
(2001). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Magee, P.
(2004). Hidup Lebih Baik Bersama Diabetes. Jakarta: Buana Ilmu Populer
(http://yankes.kemkes.go.id/read-manfaat-serat-untuk-pengotrolan-gula-darah-pada-diabetes-8159.html)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar