Kamis, 16 April 2020

AWAS, KONSUMSI GULA BERLEBIH MEMICU DIABETES MELLITUS!!!

Sumber: Its.ac.id


Apa diabetes mellitus itu?

Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit dimana kadar glukosa di dalam darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup.
Menurut kriteria diagnostik PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang dikatakan menderita diabetes jika memiliki kadar gula darah puasa >126 mg/dL dan pada tes sewaktu >200 mg/dL. Kadar gula darah yang normal pada pagi hari setelah malam sebelumnya berpuasa adalah 70-110 mg/dL darah. Kadar gula darah biasanya antara 120-140 mg/dL pada 2 jam setelah makan atau minum cairan yang mengandung gula maupun karbohidrat lainnya.

Penyebab diabetes mellitus



Konsumsi gula tinggi
Banyak penelitian telah membuktikan bahwa pola makan tinggi gula merupakan penyebab diabetes dan obesitas yang paling utama. Meski berlebihan makan makanan manis jadi penyebab diabetes melitus, bukan berarti ini Anda anti gula sama sekali. Anda tetap boleh mengonsumsi makanan manis karena bagaimana pun tubuh membutuhkan gula sebagai asupan energi. Kuncinya satu, batasi asupan gula harian Anda.Dengan melakukan perencanaan dan pola makan yang tepat, Anda masih tetap bisa makan makanan manis tanpa takut kadar gula darah melonjak drastis.
 
Malas gerak
Perlahan tapi pasti, malas gerak bisa menyebabkan resistensi insulin, yang merupakan faktor penyebab diabetes melitus. Apalagi jika gaya hidup ini diikuti dengan pola makan yang buruk dan kebiasaan yang tidak sehat, seperti merokok atau minum alkohol. Diabetes akan menyerang Anda lebih cepat. Bahkan, menurut Badan Kesehatan Dunia atau WHO, gaya hidup sedentari adalah salah satu dari 10 penyebab kematian terbanyak di dunia, salah satunya akibat diabetes melitus yang berujung pada komplikasi.
Kelebihan berat badan
Punya kelebihan berat badan atau obesitas juga menjadi penyebab meningkatkan risiko diabetes melitus, dibandingkan orang yang sehat. Bahkan, American Diabetes Association mengatakan bahwa obesitas dapat meningkatkan risiko diabetes melitus hingga 80 persen.
Konsumsi garam tinggi
Penyebab diabetes ini menimbulkan perubahan metabolisme tubuh yang mengakibatkan sel-sel di tubuh tidak dapat merespon insulin dengan baik. Akibatnya, tubuh kurang sensitif terhadap insulin, sehingga terjadilah resistensi insulin.Makan makanan manis tidak jadi satu-satunya penyebab diabetes. Mengonsumsi garam berlebihan juga bisa jadi faktor penyebab diabetes melitus. Kenapa? Kebanyakan makan garam bisa meningkatkan risiko obesitas dan hipertensi, alias tekanan darah tinggi. Nah, ketika Anda sudah terkena hipertensi, maka risiko Anda mengalami diabetes juga semakin tinggi. Di samping itu, garam juga bisa menyebabkan resistensi insulin, yang pada akhirnya jadi penyebab kadar gula dalam darah semakin meningkat hingga diabetes. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Swedia dan Finlandia, setiap 1.000 mg tambahan natrium pada garam yang dikonsumsi melebihi batas aman, maka risiko diabetes meningkat sebesar 43 persen.

Dampak diabetes mellitus

Selain penyakit kardiovaskuler, DM juga merupakan salah satu penyebab utama penyakit ginjal dan kebutaan pada usia di bawah 65 tahun, dan juga amputasi (Marshall dan Flyvbjerg, 2006 dalam Hill, 2011). Selain itu, diabetes juga menjadi penyebab terjadinya amputasi (yang bukan disebabkan oleh trauma), disabilitas, hingga kematian. Dampak lain dari diabetes adalah mengurangi usia harapan hidup sebesar 5-10 tahun. Usia harapan hidup penderita DM tipe 2 yang mengidap penyakit mental serius, seperti Skizofrenia, bahkan 20% lebih rendah dibandingkan dengan populasi umum. (Goldberg, 2007 dalam Garnita, 2012).
Diabetes dan komplikasinya membawa kerugian ekonomi yang besar bagi penderita diabetes dan keluarga mereka, sistem kesehatan dan ekonomi nasional melalui biaya medis langsung, kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Termasuk komponen biaya utama adalah rumah sakit dan perawatan rawat jalan, faktor lain yang membutuhkan biaya besar adalah kenaikan biaya untuk insulin analog 1 yang semakin banyak diresepkan meskipun sedikit bukti bahwa insulin tipe tersebut memberikan efek yang signifikan dibandingkan insulin manusia yang lebih murah.

Cara mencegah diabetes mellitus

 

Sumber: sisternet.co.id

 

Bijak memilih makanan
Apa yang Anda konsumsi sehari-hari nyatanya memengaruhi kesehatan Anda secara menyeluruh. Itu sebabnya, bijaklah dalam memiliki makanan yang akan konsumsi. Seperti yang sudah disebutkan di atas, makanan tinggi gula merupakan salah satu faktor penyebab diabetes melitus yang utama. Jadi, berusahalah untuk membatasi makanan penyebab diabetes ini. Selain makanan manis, Anda juga dianjurkan untuk menghindari makanan yang tinggi garam dan lemak. Ingat, bukan menghilangkan asupan gula, garam, dan lemak sama sekali. Namun, kurangi atau atur porsi makannya.Pastikan Anda tidak mengonsumsi makanan penyebab diabetes ini secara berlebihan.

Waspadai gula tersembunyi
Makanan tinggi gula tak hanya terkandung pada dessert saja. Faktanya, gula banyak terkandung dalam berbagai jenis makanan lainnya, dengan sebutan yang berbeda-beda. Beberapa nama lain gula yang sering terkandung dalam makanan atau minuman di antaranya, sukrosa, sirup jagung, madu, fruktosa, maltosa, dekstrosa, dan lain sebagainya. Maka dari itu, penting untuk selalu membaca nilai gizi yang tertera pada kemasan makanan atau minuman yang akan Anda beli. Lihatlah dengan teliti seberapa banyak gula yang terkandung di dalamnya. Ini adalah cara Anda mengurangi konsumsi makanan penyebab diabetes melitus. Selain itu, jika Anda melihat suatu produk memiliki label sugar free, alias bebas gula, coba cek lagi komposisinya karena biasanya tetap ada tambahan pemanis buatan di dalamnya.

Rajin olahraga
Sejatinya aktivitas fisik, termasuk olahraga selain membuat tubuh bugar juga bisa membantu mencegah berbagai penyakit kronis di kemudian hari. Ya, olahraga secara teratur dapat membantu meningkatkan sensitivitas insulin dan menjaga gula darah tetap terkendali. Melakukan aktivitas ini bisa menjauhkan Anda dari penyebab diabetes melitus, yakni hidup sedentari. Aktivitas ini juga membantu penderita diabetes menurunkan atau menjaga berat badannya supaya tetap ideal. Tak hanya itu, olahraga juga menurunkan risiko mengalami obesitas, alias si faktor penyebab diabetes lainnya.

Sumber:
Dita Garnita. Faktor Risiko Diabetes Melitus di Indonesia (Analisis Data Sakerti 2007). FKM UI: 2012
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Infodatin Diabetes 2018: Jakarta: Kementrian Kesehatan: 2018

.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Stunting dan Efeknya pada Anak

    Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. padahal menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke lima jumlah a...