Senin, 13 April 2020

Kolesterol Tinggi? Don't Panic! Ayo Ketahui Bersama!


Apa Itu Kolesterol?

            Kolesterol merupakan lemak yang terdapat dalam aliran darah atau sel tubuh yang sebenarnya dibutuhkan oleh tubuh untuk membentuk dinding sel dan sebagai bahan baku dari beberapa horomon. Diproduksi oleh hati. Kolesterol ini dapat ditemukan pada seluruh tubuh dan berperan penting terhadap fungsi tubuh sehari – hari (Simple Guide Kolesterol, 2007).
Kolesterol yang normal kadarnya harus berada dibawah 200 mg/dl. Apabila berada diatas 240 mg/dl, maka berisiko tinggi terhadap penyakit lainnya seperti serangan jantung atau stoke. Kolesterol sendiri merupakan komponen esensial dari setiap sel dan diperlukan oleh tubuh untuk melakukan banyak fungsi dasar. Kolesterol akan membantu hati untuk menghasilkan empedu yang diperlukan untuk mencerna lemak dan merupakan bahan pembentuk, yang darinya, tubuh akan membuat kelenjar adrenal dan hormone seks. Kolesterol juga akan membentuk jubah pelindung disekitar dinding sel dan selubung myelin saraf, serta bekerja sebagai  pelumas pada dinding arteri, membantu kelancaran aliran darah.

Hiperkolesterol?

            Keadaan dimana kadar kolesterol dalam tubuh melebihi keadaan normalnya (Oetoro, 2007). Hiperkolesterol dapat meningkatkan risiko terhadap kejadian aterosklerosis, penyakit jantung coroner, pankreatitis, diabetes mellitus, gangguan tiroid, penyakit hepar dan penyakit ginjal (Indranti, 2009). Pada penderita hiperkolesterolemia umumnya dijumpai pada usia dewasa. Pada laki – laki kolesterol meningkat dari usia 35 sampai 50 tahun. Kadar kolesterol total dapat dipengaruhi oleh asupan zat gizi berupa konsumsi dari makanan yang merupakan sumber lemak. Peningkatan konsumsi lemak sebanyak 100 mg/hari akan meningkatkan kolesterol sebanyak 2 – 3 mg/dl. Keadaan ini tentu akan berpengaruh terhadap proses biosintesis kolesterol. Sintesis kolesterol dipengaruhi oleh beberapa factor, salah satunya berupa penurunan HMG KoA reduktase yang dapat menurunkan sintesis kolesterol. Untuk itu, menurunkan sintesis protein dapat dilakukan dengan cara mengkonsumsi serat serta vitamin yang tinggi sehingga kadar kolesterol dalam darah dapat menurun.
            Kadar kolesterol yang berlebih dalam darah akan mudah melekat pada dinding sebelah dalam pembuluh darah. LDL yang berlebih melalui proses oksidasi akan membentuk suatu gumpalan yang jika semakin membesar akan membentuk benjolan yang akan mengakibatkan penyempitan pembuluh darah. Proses ini biasanya disesbut dengan aterosklerosis. Prevalensi kejaidan hiperkolesterolemia di Indonesia menurut Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 2004 menunjukkan pada kelompok usia 25 – 34 tahun mencapai 9,3% dan meningkat seiring dengan bertambahnya usia pada kelompok usia 53 – 64 tahun sebesar 15,5%.

Penyebab Tingginya Kadar Kolesterol

            Kadar kolesterol dalam darah biasanya dipengaruhi oleh apa yang kita makan. Jika kolesterol yang ada lebih banyak dibandingkan dengan mekanisme alami untuk menghadapinya, kolesterol bisa menempel pada dinding dalam pembuluh darah dan membuatnya  menjadi lebih sempit. Seringnya mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak menjadi penyebab utama meningkatnya kadar kolesterol total dalam darah. Hasil penelitian Sulastri, menunjukkan kadar kolesterol akan berkurang seiring dengan rendahnya asupan makanan yang berlemak. Daging merah yang berlemak dan produk susu merupakan sumber utama kolesterol dan lemak jenuh dari makanan. Selain itu, lemak jenuh yang telah digunakan atau telah digoreng, diasap, diawetkan atau disimpan juga tepung telur dan moldy cheese, mengandung jumlah oksi-kolesterol yang tinggi dan meningkatkan kadar kolesterol darah.
            Makanan dan keadaan berikut paling berperan dalam menyebabkan kadar kolesterol yang tinggi: 
  1. Kekurangan asam amino akibat asupan protein berkualitas rendah
  2. Kekurangan antioksidan (vitamin C dan E, selenium, dan seng) akibat rendahnya asupan buah dan sayuran.
  3. Kekurangan biotin dan karnitin (bahan yang berhubungan dengan vitamin B) akibat pengolahan serealia  utuh.
  4. Kekurangan asam lemak esensial akibat asupan lemak berkualitas rendah.
  5. Asupan alcohol berlebihan.
  6. Asupan lemak terhidrogenasi atau lemak olahan secara berlebihan (lemak babi, lemak untuk kue atau shortening, minyak kelapa sawit, margarin, dan lainnya) yang ditemukan pada banyak makanan olahan.
  7. Asupan zat tepung yang berlebihan (jagung, kentang putih dan lainnya).
  8. Asupan gula secara berlebihan yang ditemukan pada banyak makanan olahan.
  9. Kekurangan serat akibat kurangnya asupan buah dan sayur.
  10. Alergi makanan.
  11. Kekurangan hormone (testosterone, DHEA, esterogen, hormone pertumbuhan dan lainnya).
  12. Disfungsi hati.

Faktor Penyebab Kolesterol Tinggi

            Terdapat beberapa kemungkinan alasan mengapa kadar kolesterol menjadi tinggi dan dapat juga dikendalikan, namun ada juga yang tidak dapat dikendalikan. Di bawah ini beberapa factor yang menyebabkan kadar kolesterol dalam darah menjadi tinggi, antara lain:

1. Usia dan Jenis Kelamin
Peningkatan kadar kolesterol dalam batas tertentu merupakan hal alami yang terjadi dalam proses penuaan. Kadar kolesterol meningkat tinggi terlihat pada usia antara 45 samapi 54 tahun pada pria. Sedangakan pada wanita kadar kolesterol tertinggi pada usia antara 55 sampai 64 tahun. Kecenderungan ini menunjukkan penyakit jantung yang berbeda antara pria dan wanita, dengan kejadian penyikit jantung coroner pada wanita biasanya lebih lambat 10 tahun dibandingkan dengan pria. 
2. Pola makan
Orang yang paling berisiko memiliki kadar kolesterol tinggi adalah mereka yang menerapkan pola yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi. Pola makan yang sehat dapat menurunkan kadar kolesterol sekitar 5 – 10%, bahkan lebih. Mengurangi asupan lemak jenuh dan makan lebih banyak buah, sayur, salad, sterol tumbuhan dan kedelai juga dapat membantu menurunkan kadar kolesterol. 
       3. Berat Badan
Kelebihan berat badan dapat meningkatkan trigliserida dan menurunkan HDL (kolesterol baik).
     4. Kurang Aktivitas
Kurang bergerak dapat meningkatkan LDL dan menurunkan HDL
     5. Penyakit Tertentu
Kemungkinan kita memiliki penyakit tertentu seperti diabetes atau hipotiriodisme juga dapat menyebabkan kolesterol kita menjadi tinggi.
     6. Merokok
Kebiasaan merokok dapat menurunkan baik, sehingga yang beredar dalam tubuh hanya kolesterol jahat. Kolesterol jahat inilah yang jika tidak dikendalikan dapat berbahaya bagi tubuh kita.
     7. Riwayat Penyakit Keluarga
Hiperkolesterolemia familia (HF) adalah istilah untuk sindrom kolesterol tinggi yang bersifat diturunkan dari generasi ke generasi. Singkatnya, kadar kolesterol yang tinggi tersebut juga ditentukan oleh gen yang cacat dan tidak ada yang dapat dilakukan untuk menghindarinya. Penyandang HF lebih berisiko terkena aterosklerosis dan penyakit kardiovaskular. HF dimulai sejak lahir dan menetap seumur hidup.

Faktor Risiko Penyakit Jantung dan Stroke Akibat Kolesterol

            Jika kadar kolesterol dalam darah melebihi batas normal, maka risiko terjadinya penyakit jantung coroner dan stroke menjadi lebih besar. Jika penyempitan pembuluh darah terjadi karena adanya endapan lemak dan terjadi pengerasan pembuluh darah, hal ini lah yang dikenal dengan aterosklerosis. Jika hal ini terus berlanjut tanpa ada pengobatan dan pengendalian kolesterol dalam darah maka akan timbul sakit atau nyeri yang disebut sebagai angina yang dampaknya berupa matinya jaringan otot jantung yang disebut dengan infark miokard. Jika ini meluas maka akan menyebabkan kondisi gagal jantung.
            Selain itu, factor risiko terbesar lainnya berupa kebiasaan merokok, nilai HDL yang rendah (<40 mg/dl), memiliki penyakit hipertensi.

Adapun gejala penyakit jantung berupa:
  • Rasa tertekan di dada yang dapat menjalar ke lengan kiri, leher dan punggung
  • Tercekik atau sesak yeng berlangsung lebih dari 20 menit
  • Keringat dingin, lemah, berdebar dan bisa sampai pingsan


Jika sumbatan ini menyerang pembuluh darah otak maka akan terjadi stroke. Gejala serangan stroke tergantung dari derajat serangan, mulai dari yang ringan sampai yang berat.
  • Gejala stroke ringan : bicara tiba – tiba menjadi tidak tepat
  • Gejala stroke berat :
  1.  Kelumpuhan anggota gerak tubuh
  2.  Wajah menjadi tidak simetris
  3.  Jika terjadi pendarahan otak dapat menyebabkan kematian.

Cara Mencegah Kolesterol

         Kolesterol dikatakan sebagai pemicu berbagai gangguan kesehatan, seperti hipertensi, gangguan jantung, hingga stroke. Meskipun begitu, koleterol sendiri kita kenal sebagai bagian dari tubuh kita dan diperlukan oleh tubuh, yang menjadi masalah adalah apabila kadar kolesterol ini tiba – tiba bertambah dan berlebihan hingga mampu untuk menyebabkan berbagai penyakit.
      Karenanya, penting bagi kita yang sehat untuk bisa mencegah kadar kolesterol dalam tubuh menjadi berlebih. Berikut langkah – langkah yang perlu diketahui untuk dapat mengendalikan kadar kolesterol dalam tubuh.

             - Mengetahui kadar kolesterol
          
          Periksa kadar kolesterol anda secara regular. Biasnya dokter menyarankan agar kadar kolesterol total seseorang berada di bawah 200 mg/dl, dengan kadar LDL dibawah 130 dan HDL diatas 40. Jika hasil tes menunjukkan angka yang tidak konsisten, dokter akan menyarankan untuk melakukan tes ulang, namun jika hasilnya tetap maka dokter akan menyarankan untuk melakukan terapi pengendalian kolesterol.

            - Menjaga Keseimbangan Berat Badan

Jika bobot tubuh anda berlebih, mengurangi adalah salah satu cara untuk mengendalikan kadar kolesterol darah. Penelitian telah menunjukkan bahwa berat badan yang berlebih akan mengganggu proses metabolisme tubuh untuk menghancurkan lemak. Mengurangi 2,5 – 4,5 kg dapat memperbaiki kadar kolesterol. Tidak perlu melakukan diet ketat, upayakan saja penurunan berat sebanyak 0,3 – 0,5 kg dalam seminggu.

- Aktivitas Fisik yang Rutin


Salah satu cara yang efektif dalam mengendalikan kadar kolesterol adalah dengan cara berolahraga dengan rutin. Pastikan saja, setidaknya anda tetap berolahraga selama 30 menit setiap harinya, 5 hari dalam seminggu.

- Berkenalan dengan Lemak Baik

Konsumsi jenis makanan yang mengandung lemak tak jenuh tunggal, seperti selai kacang, avokad, minyak zaitun dan kanola, serta kacang – kacangan. Penelitian telah membuktikan bahwa jenis lemak ini akan membantu dalam menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah serta meningkatkan HDL.

Mengkonsumsi Multivitamin

Sekalipun telah mengkonsumsi makanan yang sehat, tetap ada kemungkinan bahwa tubuh kita akan kekurangan unsur nutrisi tertentu. Beberapa ahli menyarankan untuk mengkonsumsi multivitamin/ makanan suplemen untuk mencukupi kebutuhan dasar nutrisi dalam kadar yang cukup dan tidak berlebih sehingga dapat menurunkan penyakit jantung.

Daftar Pustaka

Hasdianah HR, S. I. (2014). Kolesterol Tinggi. In S. I. Hasdianah HR, Patologi & Patofisiologi Penyakit (pp. 86-96). Yogyakarta: Nuha Medika.
Sihotang, H. T. (2014). Sistem Pakar Mendiagnosa Penyakit Kolesterol Pada Remaja Dengan Metode Certainty Factor (Cf) Berbasis Web. Jurnal Mantik Penusa, 15(1), 16–23. http://e-jurnal.pelitanusantara.ac.id/index.php/mantik/article/view/161
Septianggi, F. N., Mulyati, T., & K, H. S. (2013). Hubungan Asupan Lemak dan Asupan Kolesterol dengan Kadar Kolesterol Total pada Penderita Jantung Koroner Rawat Jalan di RSUD Tugurejo. Jurnal Gizi Universitas Muhammadiyah Semarang, 2(2), 13–20.
Maryati, H. (2017). Hubungan Kadar Kolesterol dengan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang. Hubungan Kadar Kolesterol Dengan Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Dusun Sidomulyo Desa Rejoagung Kecamatan Ploso Kabupaten Jombang, 8, 128–137.
Yani, M. (2015). Mengendalikan Kadar Kolesterol Pada Hiperkolesterolemia. Jurnal Olahraga Prestasi, 11(2), 115737.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Stunting dan Efeknya pada Anak

    Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. padahal menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke lima jumlah a...