Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah penyakit
yang umum terjadi dalam masyarakat kita. Keadaan itu terjadi jika tekanan darah
pada arteri utama di dalam tubuh terlalu tinggi. Hipertensi merupakan kelainan
yang sulit diketahui oleh tubuh kita sendiri. Satu-satunya cara untuk
mengetahui hipertensi adalah dengan mengukur tekanan darah kita secara teratur.
Gejala hipertensi sering tidak tampak dan penderitanya sering pula tidak merasa
kesakitan sebelumnya. Oleh karena itu, banyak penderita hipertensi yang
menyepelekannya.
Secara umum penanganan
hipertensi dapat dilakukan secara farmakologis dan non-farmakologis. Penanganan
secara farmakologis terdiri atas pemberian obat yang bersifat diuretik, simpatetik,
betabloker, dan vasodilator dengan memperhatikan tempat, mekanisme kerja dan
tingkat kepatuhan. Dari pengobatan farmakologis terdapat beberapa efek samping.
Efek samping tersebut bermacam-macam
tergantung dari obat yang digunakan. Penanganan non-farmakologis meliputi
penurunan berat badan, olah raga secara teratur, diet rendah lemak dan garam,
dan terapi komplementer.
Terapi komplementer bersifat terapi pengobatan alamiah
diantaranya adalah dengan terapi herbal, terapi nutrisi, relaksasi progresif, meditasi,
terapi tawa, akupuntur, akupresur, aromaterapi, terapi bach flower remedy, dan refleksologi.
Terapi herbal banyak digunakan oleh masyarakat dalam menangani penyakit hipertensi,
dikarenakan memiliki efek samping yang sedikit. Salah satu jenis terapi
komplementer yang bisa dilakukan yaitu dengan mengkonsumsi tomat.
Tomat
mengandung berbagai senyawa yang berguna bagi tubuh seperti alkaloid solanin, saponin,
asam folat, asam malat, asam sitrat, bioflavonoid termasuk likopen, dan
ß-karoten, protein, lemak, vitamin, mineral, dan histamin. Kandungan yang ada
pada buah tomat per 100 gram adalah 30 kilo kalori, vitamin C 40 mg, vitamin A
1500 SI, sejumlah zat besi, kalsium, magnesium, kalium, yodium, zink, fluoride,
dan asam organik.
Penurunan tekanan
darah sistolik dan diastolik pada penderita hipertensi karena kandungan kalium
(potassium) yang terdapat pada tomat. Tomat kaya akan kalium, cara kerja
kalium dalam menurunkan tekanan darah adalah dapat menyebabkan vasodilatasi, sehingga terjadi
penurunan retensi perifer dan meningkatkan curah jantung. Kalium berfungsi
sebagai diuretika, sehingga pengeluaran natrium dan cairan akan meningkat. Kalium
menghambat pelepasan renin, sehingga mengubah aktifitas system renin angiotensin. Kalium dapat
mengatur saraf perifer dan sentral yang mempengaruhi tekanan darah. Tomat juga
mengandung antioksidan yang kuat untuk menghambat penyerapan oksigen reaktif
terhadap endotel yang
mengganggu dilatasi pembulu darah, sehingga menyebabkan hipertensi. Tomat juga
memiliki kandungan zat yang berkhasiat yaitu pigmen likopen (berfungsi sebagai antioksidan yang melumpuhkan
radikal bebas). Menyeimbangkan kadar kolesterol
darah dan tekanan darah, serta melenturkan sel-sel saraf jantung yang
kaku akibat endapan kolesterol dan gula darah), juga berguna untuk menurunkan
tekanan darah.
Referensi:
Di, H., & Puspakarma, P. (2013). Pengaruh
Pemberian Terapi Tomat ………….. 13(1), 102–108.
Lansia, P. H. (2018). ( THE EFFECT OF TOMATO JUICE TO
DECREASE OF BLOOD PRESSURE ON. (September).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar