Dari beberapa penelitian mengenai GAKI, dapat
disimpulkan bahwa kejadian GAKI dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain:
- Kurangnya konsumsi makanan sumber yodium. Dalam buku yang ditulis Sarlan (2009), disebutkan bahwa yodium merupakan salah satu mineral penting bagi pertumbuhan anak dan perkembangan otaknya. Akibat kekurangan yodium yang paling banyak dikenal adalah pembesaran kelenjar gondok dan kretin (kerdil). Namun berdasarkan penelitian BPS tahun 2001 menunjukan bahwa yodium merupakan penyebab utama keterbelakangan anak-anak di dunia. Anak-anak yang menderita kekurangan yodium mempunyai IQ 13,5 poin lebih rendah dibandingkan mereka yang cukup mendapat yodium (Mahdiya Izati & Mahmudiono, 2017). Definisi yodium di suatu wilayah mempengaruhi bahan pangan/tanaman yang tumbuh dan mempengaruhi manusia yang tinggal di daerah tersebut dari bahan pangan yang dikonsumsinya. Defisiensi yodium terjadi karena akibat dari intake (masuknya) yodium kurang sehingga jumlah hormon tiroid dalam tubuh tidak cukup. Dampak defisiensi yodium akan menimbulkan gangguan pada syaraf, hormon pertumbuhan tidak bekerja sempurna (kretin), dan pada leher akan timbul penyakit gondok. Pada saat intake yodium berkurang, maka otomatis kelenjar tiroid kekurangan pasokan untuk membentuk hormon tiroid sehingga pituitary terangsang untuk membentuk Tiroid Stimulating Hormone (TSH) yang mengakibatkan kelenjar tiroid bekerja keras untuk membentuk hormon tiroid, sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar tiroid (Ariyoso, 2016).
- Konsumsi makanan goitrogenik. Zat goitrogenik merupakan zat penghambat bagi unsur iodium untuk masuk ke dalam tubuh. Zat goitrogenik dapat ditemukan pada bahan makanan mentah berupa glikosida sianogenik yang merupakan prekursor tiosianat dan tiosianat yang merupakan salah satu goitrogenik hasil detoksifikasi dari sianida. Tiosianat sendiri dapat diekskresikan secara sempurna melalui urin; akan tetapi sebenarnya setelah tiosianat masuk ke tubuli akan terjadi penyerapan kembali terhadap sebagian tiosianat (Ningtyias et al., 2015). Menurut Djokomoeldjanto (2002), zat goitrogenik dalam bahan makanan yang dimakan satiap hari akan menyebabkan zat yodium dalam tubuh tidak berguna, karena zat goitrogenik tersebut mengahambat absorbsi dan metabolisme mineral yodium yang telah masuk ke dalam tubuh. Gibney (2009) menjelaskan bahwa zat goitrogenik menghasilkan substansi yang bersaing dengan kelenjar tiroid dalam mengambil yodium yaitu senyawa glikosida sianogenik yang terdapat dalam ketela, ubi jalar, jagung, dan rebung. Selain itu goitrogenik juga menghasilkan substansi yang mencegah pengambilan yodium oleh kelenjar tiroid yaitu goitrin. Goitrin banyak dihasilkan oleh tanaman kubis (Kusuma & Budiono, 2016).
- Konsumsi protein. Penelitian Luhur (2012) menjelaskan bahwa rendahnya unsur protein dalam tubuh akan menghambat proses transportasi hormon dari kelenjar tioid untuk merangsang prodksi TSH. Hal tersebut didukung dengan hasil penelitian Septa Tiara Kusuma dan Irwan Budiono yang menyatakan terdapat kaitan antara konsumsi protein dengan kejadian GAKI (Kusuma & Budiono, 2016). Walaupun demikian, menurut Djokomoeljanto (1994) masih perlu di kaji kemungkinan asupan protein dapat menjadi faktor timbulnya GAKY, karena secara teoritis protein merupakan salah satu faktor yang berperan dalam transportasi hormone tiroid. Jika asupan protein rendah maka dimungkinkan dapat menghambat transportasi hormone tiroid yang dibutuhkan untuk merangsang produksi TSH dan dibutuhkan dalam pembentukan triglobulin, jadi jikaprotein tidak terpenuhi makahormon tiroid tidak akan mampu membentuk triglobulin (Dewi, 2014).
- Kejadian anemia. Menurut teori dalam sebuah studi, bahwa kadar Hb yang rendah dapat menyebabkan timbulnya GAKY, karena hemoglobin dibentuk oleh protein dan zat besi, jika salah satu rendah maka akan mudah anemia. Sedangkan protein dan zat besi sangatlah berperan penting dalam metabolisme yodium, maka itu kadar Hb yang rendah adalah salah satu faktor penyebab timbulnya GAKY pada responden (Dewi, 2014). Menurut Zimmermann (2000), defisiensi zat besi mempunyai dampak negative pada metabolisme yodium karena dapat menurunkan plasma thyroxine (T4) dan triiodothyronine (T3), mengurangi perubahan T4 menjadi T3 dan meningkatkan konsentrasi dari thyrotropin serta dapat merusak atau melemahkan terapi pemberian kapsul yodium. Sintesis hormone tyroid dikatalis oleh thyroperoxidase dan tergantung dengan zat besi, sehingga pada anak yang anemia hormone tiroid tidak dapat tersintesis (Dewi, 2014).
- Kurangnya status gizi. Status gizi buruk menurut Koutras dkk (1973) merupakan patogenesis dari IDD (iodine deficiency disease). Sedangkan menurut Soeida (2002), pada responden yang status gizinya buruk berhubungan dengan kejadian GAKY, karena pada responden yang kurang gizi maka akan mengalami defisiensi yodium, protein, selenium dan zat- zat gizi lainnya. Jika tubuh kekurangan salah satu dari zat gizi tersebut, maka kemungkinan terjadinya GAKY pada responden menjadi sangat besar. Hal tersebut sejalan dengan penelitian Prihatini (2002), bahwa anak dengan status gizi kurang mempunyai resiko kekurangan yodium lebih besar dari anak bergizi baik, resiko pada anak laki-laki gizi kurang lebih besar dari perempuan (Dewi, 2014).
Daftar Pustaka
Dewi,
D. C. (2014). Faktor – Faktor Yang Berhubungan dengan Kejadian Gangguan Akibat
Kurang Yodium (GAKY) di Daerah Pegunungan Kapur Wonogiri Jawa. Jurnal Medika
Respati, IX(3).
Kusuma,
S. T., & Budiono, I. (2016). Faktor Konsumsi yang Berhubungan dengan Kejadian
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium pada Anak Sekolah Dasar (Studi Kasus Di Mi
Depokharjo Parakan Kabupaten Temanggung). Unnes Journal of Public Health,
5(2), 149–155. https://doi.org/10.15294/ujph.v5i2.10123
Ningtyias,
F. W., Asdie, A. H., Julia, M., & Prabandari, Y. S. (2015). Makanan Mentah,
Goitrogenik dan Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY). Buletin Penelitian
Sistem Kesehatan, 18(1), 105–110.
https://doi.org/10.22435/hsr.v18i1.4276.105-110
Wardani,
D. S., Widajanti, L., & Aruben, R. (2018). Hubungan Konsumsi Garam
Beryodium dan Zat Goitrogenik dengan Kejadian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium
(GAKY) pada Anak Sekolah Dasar Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 6(4),
182–189.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar