Faktor lingkungan yang berperan dalam menyebabkan stunting antara lain status gizi ibu, tidak cukup protein dalam proporsi total asupan kalori, pola pemberian makan kepada anak. kebersihan lingkungan, dan angka kejadian infeksi di awal kehidupan seorang anak. Selain faktor lingkungan, juga dapat disebabkan oleh faktor genetik dan hormonal. Akan tetapi, sebagian besar stunting disebabkan oleh malnutrisi
Jika gizi tidak dicukupi dengan baik, dampak yang ditimbulkan memiliki efek jangka pendek dan efek jangka panjang. Gejala stunting jangka pendek meliputi hambatan perkembangan, penurunan fungsi kekebalan, perkembangan otak yang tidak maksimal yang dapat mempengaruhi kemampuan mental dan belajat tidak maksimal, serta prestasi belajar yang buruk. Sedangkan gejala jangka panjang meliputi obesitas, penuruna toleransi glukosa, penyakit jantung koroner, hipertensi, dan osteoporosis.
Yuk kenali stunting beserta dampaknya sejak dini, agar anak kita terbebas dari stunting.
Mungkin tidak semua
orang akrab dengan istilah stunting. Padahal, menurut Badan Kesehatan
Dunia, Indonesia ada di urutan ke-lima jumlah anak dengan kondisi
stunting.
Salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting tertinggi adalah
kabupaten Ogan Komering ilir. Angka stunting kabupaten Ogan Komering
Ilir (OKI) menurut Riskesdas mencapai 40,5% atau hampir setengah balita
di OKI mengalami stunting. Bahkan, angka ini di atas angka stunting
nasional 37%.
Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah
usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak
sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan
baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal "Stunting" dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak?page=all. jnbjbjjjnjnjhhb
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal "Stunting" dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak?page=all. jnbjbjjjnjnjhhb
Mungkin tidak semua
orang akrab dengan istilah stunting. Padahal, menurut Badan Kesehatan
Dunia, Indonesia ada di urutan ke-lima jumlah anak dengan kondisi
stunting.
Salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting tertinggi adalah
kabupaten Ogan Komering ilir. Angka stunting kabupaten Ogan Komering
Ilir (OKI) menurut Riskesdas mencapai 40,5% atau hampir setengah balita
di OKI mengalami stunting. Bahkan, angka ini di atas angka stunting
nasional 37%.
Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah
usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak
sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan
baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal "Stunting" dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak?page=all.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal "Stunting" dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak?page=all.
Mungkin tidak semua
orang akrab dengan istilah stunting. Padahal, menurut Badan Kesehatan
Dunia, Indonesia ada di urutan ke-lima jumlah anak dengan kondisi
stunting.
Salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting tertinggi adalah
kabupaten Ogan Komering ilir. Angka stunting kabupaten Ogan Komering
Ilir (OKI) menurut Riskesdas mencapai 40,5% atau hampir setengah balita
di OKI mengalami stunting. Bahkan, angka ini di atas angka stunting
nasional 37%.
Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah
usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak
sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan
baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal "Stunting" dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak?page=all.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal "Stunting" dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak?page=all.
Mungkin tidak semua
orang akrab dengan istilah stunting. Padahal, menurut Badan Kesehatan
Dunia, Indonesia ada di urutan ke-lima jumlah anak dengan kondisi
stunting.
Salah satu wilayah di Indonesia dengan angka stunting tertinggi adalah
kabupaten Ogan Komering ilir. Angka stunting kabupaten Ogan Komering
Ilir (OKI) menurut Riskesdas mencapai 40,5% atau hampir setengah balita
di OKI mengalami stunting. Bahkan, angka ini di atas angka stunting
nasional 37%.
Menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah
usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting.
Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi
yang kurang dalam waktu lama, umumnya karena asupan makan yang tidak
sesuai kebutuhan gizi. Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan
baru terlihat saat anak berusia dua tahun.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal "Stunting" dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak?page=all.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal "Stunting" dan Efeknya pada Pertumbuhan Anak", https://lifestyle.kompas.com/read/2017/02/08/100300123/mengenal.stunting.dan.efeknya.pada.pertumbuhan.anak?page=all.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar