Senin, 13 April 2020

Yuk Kenali Anemia Pada Remaja




Ketika remaja sering mengeluh karena merasa lelah dan sakit kepala secara terus menerus, mungkin mereka akan mengira bahwa itu hanya kelelahan karena aktivitas mereka. Namun mereka tidak pernah menduga bahwa itu juga termasuk gejala anemia. 
Lalu apa sebenarnya anemia itu? Mengapa dapat terjadi pada remaja?

Anemia
adalah kondisi ketika tubuh kekurangan sel darah merah yang sehat atau ketika sel darah merah tidak berfungsi dengan baik. Akibatnya, organ tubuh tidak mendapat cukup oksigen, sehingga membuat penderita anemia pucat dan mudah lelah. Anemia pada remaja disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya yaitu :
·        Anemia akibat tubuh tidak memproduksi cukup sel darah merah
Kondisi ini disebut dengan anemia defisiensi zat besi yang disebabkan karena kurangnya mengkonsumsi asupan yang mengandung zat besi atau nutrisi lainnya.
·        Anemia karena sistem imun menghancurkan terlalu banyak sel darah merah
Kondisi ini biasanya dialami oleh anak yang memiliki kelainan darah seperti anemia sel sabit.
·        Anemia karena pendarahan
Kondisi biasanya terjadi pada remaja perempuan yang bisa saja mengalami pendarahan menstruasi berlebihan hingga berujung pada kekurangan darah.
Dari ketiga jenis anemia tersebut yang sering terkena pada kalangan remaja adalah pada faktor kekurangan defisiensi zat besi. Remaja perempuan juga diketahui lebih rentan terkena anemia dibanding laki-laki karena mereka rutin mengalami pendarahan menstruasi setiap bulannya.

Gejala anemia yang harus diketahui
Untuk mengenali gejala anemia pada remaja sebenarnya tidak sulit. Anak remaja yang mengalami anemia umumnya akan mudah sekali capek, kurang semangat bangun pagi, dan sulit tidur nyenyak. Disamping itu, ada pula gejala lain yang perlu diketahui, diantaranya sering sakit kepala, sulit konsentrasi, mudah lupa, nyeri dada, serta terlihat pucat.
Anak juga dapat mengalami napas pendek, detak jantung cepat, tangan dan kaki bengkak, serta sindrom kaki gelisah jika kondisi anemianya sudah parah.

Bagaimana cara mencegah dan mengatasi anemia?
·        Perbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi
Saat anak sudah mulai besar, dorong ia untuk mengonsumsi makanan bergizi yang kaya zat besi. Contoh sumber makanan tinggi zat besi meliputi daging merah, kuning telur, kentang, tomat, kacang-kacangan, dan sayuran hijau.
·        Jangan lupakan vitamin C
Vitamin C dapat meningkatkan penyerapan zat besi. Zat besi dalam sayur-sayuran juga termasuk sulit untuk dicerna tubuh, sehingga konsumsi vitamin ini dapat membantu agar penyerapan zat besi lebih optimal dan anemia pada remaja bisa dicegah.
·        Awasi menstruasi pada anak perempuan
Anemia bisa dipicu oleh perdarahan menstruasi yang berlebihan. Jika remaja perempuan sering mengalami haid berkepanjangan atau dengan volume darah yang banyak, bicarakan dengan dokter kandungan untuk mengecek penyebabnya.
·        Istirahat yang cukup
Kesibukan pada remaja sering sekali menyita waktu istirahat mereka, padahal hal tersebut tidak baik bagi kesehatan tubuh. Seorang remaja harus pintar membagi waktu sehingga ia bisa mendapatkan waktu istirahatnya dengan baik.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Stunting dan Efeknya pada Anak

    Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. padahal menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke lima jumlah a...