Masalah
gizi pada remaja karena ketidak seimbangan antara asupan dan kecukupan gizi
yang menyebabkan peningkatan berat badan, yang menyebabkan overweight pada
remaja atau yang disebut obesitas yang itu kondisi kelebihan berat badan lemak
yang bertumpuk pada jaringan adiposa. Penderita Obesitas dapat beresiko tinggi dan
berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit degeneratif di kemudian
hari. Obesitas terjadi akibat tidak seimbangnya
antara kalori yang masuk ke dalam tubuh dengan kalori yang dikeluarkan dari
tubuh. Sehingga untuk mencegah dan mengatasi obesitas harus dijaga keseimbangan
antara makanan yang dikonsumsi dengan aktivitas fisik setiap harinya (Kemenkes,2018)
FAKTOR
PENYEBAB OBESITAS
Faktor
penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial.
·
Peningkatan konsumsi makanan cepat saji
(fast food)
·
Rendahnya aktivitas fisik, faktor
genetik, pengaruh iklan
·
Faktor
psikologis, status sosial ekonomi
·
Program diet
·
Usia
·
Jenis
kelamin.
·
CARA
MENCEGAH OBESITAS
Menurut
Kemenkes untuk mencegah obesitas antara lain :
·
Konsumsi makanan sehat dan gizi
seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari.
·
Konsumsi gula, garam dan lemak
dengan pedoman G4 G1 L5 (konsumsi Gula
maksimal 4 sendok makan atau 50 gram
per hari, konsumsi Garam
maksimal 1 sendok teh atau 2 gram per
hari, konsumsi Lemak
maksimal 5 sendok makan atau 67 gram
per hari)
·
Rajin melakukan aktivitas fisik
secara teratur seperti berjalan kaki, membersihkan rumah, dan berolah raga,
upayakan dilakukan secara BBTT (Baik, Benar, Teratur dan Terukur).
·
Jaga berat badan agar tetap ideal
dan tidak berisiko dengan mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kisaran
18-23 kg/m2 .
POLA MAKAN MENCEGAH OBESITAS
·
Mengkonsumsi makanan beranekaragam,
idealnya setiap kali makan terdiri dari 4 kelompok hidangan (makanan pokok,
lauk pauk, sayur dan buah)
·
Mengutamakan mengkonsumsi makanan
sumber karbohidrat komplek, seperti (kelompok padi-padian dan umbi-umbian,
yaitu 3-8 porsi perhari tergantung kepada kebutuhan)
·
Mengkonsumsi makanan sumber protein
hewani dan nabati masing-masing 2-3 porsi perhari, seperti ikan, tahu,
tempe dan lainnya.
·
Mengkonsumsi sayur 3-5 porsi perhari
dan buah 2-3 porsi perhari
·
Membatasi konsumsi lemak, minyak,
dan gula dan tidak minum alcohol
·
Membiasakan pola makan teratur
terdiri dari 3 kali makan utama (pagi, siang, malam) dan 1-2 kali makan
selingan
·
Porsi makan malam lebih sedikit
dibandingkan makan pagi dan siang
Kemenkes ., 2018. Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia. [Online]
Available at: http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/cegah-dan-kendalikan-obesitas-dengan-gaya-hidup-sehat
[Accessed 11 April 2020].
Available at: http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/cegah-dan-kendalikan-obesitas-dengan-gaya-hidup-sehat
[Accessed 11 April 2020].
Kemenkes.,
2019. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. [Online]
Available at: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/cara-cara-mencegah-obesitas-dengan-mengatur-pola-makan
[Accessed 11 April 2020].
Available at: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/cara-cara-mencegah-obesitas-dengan-mengatur-pola-makan
[Accessed 11 April 2020].
Dewi, M. C.,
2015. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Obesitas pada Anak. Majority, Volume
4 No.8, pp. 53-56.
Weni
Kurdanti, 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja.
Jurnal Klinik Indonesia, Volume 11, pp. 179-190.
Informasinya sangat membantu kak terimakasi.
BalasHapusBuat informasi tentang program diet sama nilai gizi yg dimakan dong
BalasHapusTerimakasih kak informasinya sangat membantu dan bermanfaat karena saya jadi sedikit banyak tahu ttg bagaimana mencegah dan mengatasi obesitas.
BalasHapus