Sabtu, 11 April 2020

AWAS OBESITAS PADA REMAJA!


Masalah gizi pada remaja karena ketidak seimbangan antara asupan dan kecukupan gizi yang menyebabkan peningkatan berat badan, yang menyebabkan overweight pada remaja atau yang disebut obesitas yang itu kondisi kelebihan berat badan lemak yang bertumpuk pada jaringan adiposa. Penderita Obesitas dapat beresiko tinggi dan berpotensi mengalami penyakit metabolik dan penyakit degeneratif di kemudian hari. Obesitas terjadi akibat tidak seimbangnya antara kalori yang masuk ke dalam tubuh dengan kalori yang dikeluarkan dari tubuh. Sehingga untuk mencegah dan mengatasi obesitas harus dijaga keseimbangan antara makanan yang dikonsumsi dengan aktivitas fisik setiap harinya (Kemenkes,2018)

FAKTOR PENYEBAB OBESITAS
Faktor penyebab obesitas pada remaja bersifat multifaktorial.
·         Peningkatan konsumsi makanan cepat saji (fast food)
·         Rendahnya aktivitas fisik, faktor genetik, pengaruh iklan
·          Faktor psikologis, status sosial ekonomi
·         Program diet
·          Usia
·          Jenis kelamin.
·          
CARA MENCEGAH OBESITAS
Menurut Kemenkes untuk mencegah obesitas antara lain :
·         Konsumsi makanan sehat dan gizi seimbang, konsumsi buah sayur minimal 5 porsi per hari. 
·         Konsumsi gula, garam dan lemak dengan pedoman G4 G1 L5 (konsumsi Gula maksimal 4 sendok makan atau 50 gram per hari, konsumsi Garam maksimal  1 sendok teh atau 2 gram per hari, konsumsi Lemak maksimal  5 sendok makan atau 67 gram per hari)
·         Rajin melakukan aktivitas fisik secara teratur seperti berjalan kaki, membersihkan rumah, dan berolah raga, upayakan dilakukan secara BBTT (Baik, Benar, Teratur dan Terukur).
·         Jaga berat badan agar tetap ideal dan tidak berisiko dengan mempertahankan Indeks Massa Tubuh (IMT) di kisaran 18-23 kg/m2 .
  

POLA MAKAN MENCEGAH OBESITAS

·         Mengkonsumsi makanan beranekaragam, idealnya setiap kali makan terdiri dari 4 kelompok hidangan (makanan pokok, lauk pauk, sayur dan buah)
·         Mengutamakan mengkonsumsi makanan sumber karbohidrat komplek, seperti (kelompok padi-padian dan umbi-umbian, yaitu 3-8 porsi perhari tergantung kepada kebutuhan)
·         Mengkonsumsi makanan sumber protein hewani dan nabati masing-masing 2-3 porsi  perhari, seperti ikan, tahu, tempe dan lainnya.
·         Mengkonsumsi sayur 3-5 porsi perhari dan buah 2-3 porsi perhari
·         Membatasi konsumsi lemak, minyak, dan gula dan tidak minum alcohol
·         Membiasakan pola makan teratur terdiri dari 3 kali makan utama (pagi, siang, malam) dan 1-2 kali makan selingan
·         Porsi makan malam lebih sedikit dibandingkan makan pagi dan siang

 

Kemenkes ., 2018. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. [Online]
Available at: http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/cegah-dan-kendalikan-obesitas-dengan-gaya-hidup-sehat
[Accessed 11 April 2020].

Kemenkes., 2019. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. [Online]
Available at: http://www.p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/obesitas/cara-cara-mencegah-obesitas-dengan-mengatur-pola-makan
[Accessed 11 April 2020].

Dewi, M. C., 2015. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Obesitas pada Anak. Majority, Volume 4 No.8, pp. 53-56.

Weni Kurdanti, 2015. Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja. Jurnal Klinik Indonesia, Volume 11, pp. 179-190.










3 komentar:

  1. Informasinya sangat membantu kak terimakasi.

    BalasHapus
  2. Buat informasi tentang program diet sama nilai gizi yg dimakan dong

    BalasHapus
  3. Terimakasih kak informasinya sangat membantu dan bermanfaat karena saya jadi sedikit banyak tahu ttg bagaimana mencegah dan mengatasi obesitas.

    BalasHapus

Mengenal Stunting dan Efeknya pada Anak

    Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. padahal menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke lima jumlah a...