Senin, 13 April 2020

Pentingnya Mengulik tentang Obesitas



 
Apa sih obesitas itu? Obesitas atau obesity merupakan bahasa yang berasal dari bahasa latin yaitu ob yang berarti ‘akibat dari’ dan esum artinya ‘makan’. Jadi, obesitas itu bisa di definisikan sebagai akibat dari pola makan yang berlebihan. Sedangkan menurut WHO, obesitas adalah suatu keadaan dimana terjadinya penimbunan jaringan lemak tubuh secara berlebihan. Dengan kata lain, obesitas dapat diartikan sebagai suatu kelainan atau penyakit yang ditandai dengan penimbunan lemak di tubuh secara berlebihan serta ketidakseimbangan antara energy yang masuk dengan energy yang keluar.

Data menurut RISKESDAS tahun 2007 mengungkapkan bahwa 19,1% penduduk di Indonesia menderita Obesitas umum yang terdiri dari 8,8% menderita kegemukan dan 10,3% menderita obesitas. Jumlah keseluruhan kasus obesitas juga umumnya lebih tinggi terjadi pada daerah perkotaan daripada daerah pedesaan.

Bagaimana sih cara menentukan standar bahwa orang dikatakan obesitas? Untuk menentukan obesitas diperlukan kriteria yang berdasarkan pengukuran antropometri dan atau pemeriksaan laboratotik.
Dengan pengukuran antropometri, yang dapat digunakan untuk menentukan obesitas pada seseorang salah satunya yaitu menghitung indeks massa tubuh (IMT) yang di dapatkan dengan cara membagi berat badan (kg) dengan kuadrat tinggi badan (m²). Jika ditulis dengan rumus yaitu:

            Pengukuran berat badan dapat dilakukan dengan menggunakan timbangan berat badan. Sedangkan pengukuran tinggi badan dapat dilakukan pengukuran menggunakan microtoise.

Negara-negara di Asia Pasifik termasuk Indonesia, menggunakan IMT dengan rentang 23-26,9 kg/m² sebagai kriteria kelebihan berat badan. Sedangkan seseorang yang memiliki IMT ≥27 kg/m² sebagai kriteria yang obesitas.

Obesitas ternyata juga dibagi dua berdasarkan tempat penumpukan lemaknya, yaitu obesitas tipe pir dan obesitas tipe apel. Apasih perbedaannya?

Perbedaannya adalah obesitas tipe pir terjadi apabila penumpukan lemak lebih banyak terdapat pada daerah pinggul, dan biasanya lebih banyak dialami oleh wanita. Sedangkan obesitas tipe apel terjadi bila penumpukan lemaknya lebih banyak terdapat pada daerah perut, dan biasanya lebih banyak terjadi pada laki-laki. Obesitas tipe apel ini juga lebih beresiko mengalami gangguan kesehatan terutama yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskuler. Mengapa bisa terjadi? Karena lokasi perut lebih dekat dengan jantung daripada pinggul.

Apa saja penyebab dari obesitas? Penyebab obesitas itu sangat kompleks, dalam artian banyak sekali faktor yang menyebabkan obesitas. Diantaranya seperti faktor lingkungan, genetik, psikis, kesehatan, obat-obatan, perkembangan dan juga aktivitas fisik. Faktor penyebab obesitas juga bisa disebut sebagai multi faktorial, dimana dengan faktor asupan makanan sebagai salah satu dari sekian banyak faktor. Asupan makanan yang berpengaruh ini merupakan asupan yang mengandung lemak, berkalori tinggi serta banyak mengkonsumsi makanan manis. Sedangkan, faktor lain yang juga dapat menyebabkan obesitas yaitu riwayat obese pada orang tua, serta kurangnya konsumsi sayur dan juga buah.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mengatasi obesitas, daintaranya yaitu dengan melakukan aktivitas fisik yang teratur minimal tiga kali dalam seminggu, dan juga menjaga serta mengatur pola makan yang baik untuk menurunkan berat badan.

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Beberapa cara yang dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya obesitas yaitu:
1.      Melakukan gaya hidup yang sehat.
2.      Menerapkan pola makan sehat dan teratur, seperti mengonsumsi makanan rendah lemak dan gula.
3.      Meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan.
4.      Membiasakan minum air putih yang cukup.
5.      Mengurangi asupan sumber makanan dan minuman manis serta mengandung gula dalam jumlah yang tinggi.
6.      Melakukan aktivitas fisik secara teratur.



Sumber:
Dewi, M. C. (2015) ‘Faktor-Faktor yang Menyebabkan Obesitas pada Anak’, Majority, 4(8), pp. 53–56.
Jaulin, A. and Nofita (2018) ‘DAMPAK NEGATIF DAN PENCEGAHAN OBESITAS Anjar Jaulin 1 , Nofita 1 1 Program Studi Farmasi Universitas Malahayati’, Jurnal Pengabdian Farmasi Malahayati, 1(1), pp. 1–5.
Muhammad, H. F. L. (2019) ‘Pemanfaatan sekolah sebagai sarana pencegahan obesitas sejak dini pada remaja’, Journal of Community Empowerment for Health, 1(2), p. 107. doi: 10.22146/jcoemph.39796.
Sartika, R. A. D. (2011) ‘FAKTOR RISIKO OBESITAS PADA ANAK 5-15 TAHUN DI INDONESIA’, Makara, Kesehatan, 15(1), pp. 37–43.
Sudargo, T., Freitag, H. and Aini, N. (2014) Pola Makan Dan Obeistas, Gadjah Mada University Press.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Stunting dan Efeknya pada Anak

    Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. padahal menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke lima jumlah a...