DIABETES
MELITUS
Banyak orang yang sering mendengar istilah Diabetes Melitus, namun tidak banyak yang menyadari apa sebetulnya penyakit diabetes? Apa penyebabnya? Dan bagaimana mencegahnya?
Diabetes Melitus (DM)
merupakan salah satu penyakit berbahaya yang dikenal oleh masyarakat Indonesia
dengan nama penyakit kencing manis. Diabetes melitus (DM) didefinisikan sebagai
suatu penyakit atau gangguan metabolisme kronis dengan multi etiologi yang ditandai
dengan tingginya kadar gula darah disertai dengan gangguan metabolisme
karbohidrat, lipid, dan protein sebagai akibat insufisiensi fungsi insulin.
Insufisiensi fungsi insulin dapat disebabkan oleh gangguan atau defisiensi
produksi insulin oleh sel-sel beta Langerhans kelenjar pankreas, atau
disebabkan oleh kurang responsifnya sel-sel tubuh terhadap insulin (WHO, 1999).
Insulin adalah hormon
yang diproduksi oleh pankreas untuk mengatur jumlah gula dalam darah. Gula
darah tinggi adalah jika kadar gula darah pada saat puasa lebih dari 126 mg /
dl dan pada saat tidak cepat lebih dari 200 mg / dl.
Kadar gula darah
biasanya kurang dari 120-140 mg / dl pada 2 jam setelah makan atau minum cairan
yang mengandung gula atau karbohidrat lainnya. Kadar gula darah normal
cenderung meningkat sedikit tapi semakin lama setelah berusia 50 tahun,
terutama pada orang yang tidak aktif secara fisik.
JENIS DIABETES MELITUS
Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) mengakui bahwa ada tiga bentuk Diabetes Mellitus yaitu :
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes Mellitus Tipe
1 adalah sebuah kondisi tubuh dimana tubuh tidak mampu untuk menghasilkan
insulin sendiri sehingga diperlukan injeksi insulin dari luar.
Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes Mellitus Tipe
2 atau sering juga disebut dengan Non Insuline Dependent Diabetes Melitus
(NIDDM) merupakan penyakit diabetes yang disebabkan oleh karena terjadinya
resistensi tubuh terhadap efek insulin yang diproduksi oleh sel beta pankreas
Diabetes mellitus gestasional
Diabetes Mellitus
Gestasional didefinisikan sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat
yang diketahui pertama kali saat hamil tanpa membedakan apakah penderita perlu
mendapat insulin atau tidak.
APA SAJA TANDA DAN GEJALA PENYAKIT DIABETES MELITUS?
Beberapa pasien
diabetes melitus mungkin mengalami gejala-gejala berikut dalam tahap awal
penyakit ini:
1. Sering merasa haus
2. Sering buang air kecil
3. Sering merasa lapar
4. Lemah, lesu dan tidak bertenaga
5. Rasa gatal pada kulit, wanita mungkin
merasa gatal di daerah vitalnya
Beberapa pasien mungkin
tidak mengalami gejala-gejala di atas sama sekali, sehingga pemeriksaan
kesehatan secara rutin dianjurkan untuk menghindari penundaan tindakan medis
yang diperlukan.
Gejala diabetes melitus lainnya yang harus kita sadari
adalah sebagai berikut:
1. Kaki sakit dan mati rasa
2. Pandangan kabur
3. Masalah kulit
4. Rentan terhadap infeksi atau
penyakit
5. Gusi merah dan bengkak
6. Luka lama sembuh
7. Cepat lapar
8. Berat badan turun tiba-tiba
APA
SAJA PENYEBAB PENYAKIT DIABETES MELITUS?
Penyebab
diabetes tipe 1
Penyebab pasti diabetes
tipe 1 tidak diketahui. Namun, para ahli menduga bahwa diabetes disebabkan
karena sistem kekebalan tubuh penderita Diabetes akan menyerang dan
menghancurkan sel-sel pankreas yang bertugas untuk menghasilkan hormon insulin.
Hormon insulin membuat
glukosa lebih mudah untuk diserap oleh sel-sel tubuh sehingga menurunkan kadar
gula dalam aliran darah. Namun, jika penderita Diabetes mengalami gangguan
fungsi pankreas, produksi insulin juga akan terganggu.
Akibatnya, tubuh tidak
dapat menghasilkan hormon insulin dengan cukup, sehingga kadar gula dalam darah
akan terus meningkat.
Penyebab
diabetes tipe 2
Penyakit kencing manis
disebabkan karena lemak, hati, dan sel-sel otot di tubuh yang tidak merespon
insulin dengan benar. Dalam dunia medis, kondisi ini disebut dengan resistensi insulin.
Resistensi insulin
sendiri membuat sel tidak bisa menerima gula darah untuk kemudian diolah
menjadi energi. Hal ini membuat tubuh menganggap bahwa ia sedang
kekurangan gula sehingga memecah glikogen kembali.
Pada akhirnya, gula
akan terus menumpuk di dalam darah dan terjadilah kadar gula darah tinggi yang
disebut dengan hiperglikemia.
Penyebab
diabetes gestasional
Selama kehamilan,
plasenta akan menghasilkan sejumlah hormon untuk mendukung kehamilan penderita
Diabetes. Sayangnya, hormon-hormon yang dihasilkan akan membuat sel-sel di
dalam tubuh jadi resisten terhadap insulin.
Sayangnya lagi, pankreas
tidak selalu dapat memproduksi insulin ekstra untuk mengatasi resistensi
tersebut. Akibatnya, gula darah menumpuk di dalam darah dan menyebabkan
diabetes gestasional.
KOMPLIKASI
DIABETES MELLITUS TIPE 1, DIABETES MELLITUS TIPE 2 DAN DIABETES GESTASIONAL
Ada beberapa komplikasi
dari Diabetes Mellitus Tipe 1, Diabetes Mellitus Tipe 2 dan Diabetes
Gestasional yaitu :
- Neuropati Diabetes (Diabetic Neuropathy), merupakan komplikasi yang umum dari penyakit diabetes. Diabetic Neuropathy adalah kerusakan pada sekumpulan syaraf yang diakibatkan oleh tingginya kadar gula dalam darah (hyperglycemia).
- Retinopati Diabetes, adalah kelainan retina (retinopati) yang ditemukan pada penderita diabetes mellitus.
- Nefropati Diabetik, adalah gangguan fungsi ginjal akibat kebocoran selaput penyaring darah.
- Ketoasidosis Diabetik, adalah keadaan kegawatan atau akut dari Diabetes Mellitus tipe 1, disebabkan oleh meningkatnya keasaman tubuh benda-benda keton akibat kekurangan atau defisiensi insulin
FAKTOR RESIKO PENYAKIT DIABETES
Faktor Resiko Diabetes Melitus tipe 1
1.) Faktor
keturunan
Seorang anak dengan ayah pengidap
diabetes tipe 1 mempunyai resiko yang lebih besar menderita diabetes tipe 1
dibandingkan anak dengan ibu pengidap diabetes tipe 1. Karena resiko ini maka
pernikahan antar sesame penderita diabetes sangat tidak dianjurkan, baik
penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.
2.) Penyakit
autoimun
Penyakit ini menyebabkan sel-sel
darah putih menyerang dan menyebabkan kerusakan organ pancreas. Penderita
seperti ini terdeteksi mempunyai antibody terhadap insulin (menganggap insulin
tubuhnya sendiri sebagai benda asing yang harus diserang).
3.) Faktor
lingkungan
Misalnya: infeksi virus (gondongan,
campak jerman, coxsackie – virus yang masuk ke dalam saluran pencernaan tapi
bisa menyebabkan radang selaput otak), bakteri (infeksi gigi), atau sesuatu
yang berkaitan dengan nutrisi (memperkenalkan susu sapi terlalu dini).
Faktor resiko Diabetes Mellitus Tipe 2
Meskipun belum diketahui secara pasti mengapa seseorang
menderita diabetes sedangkan yang lain tidak, namun sudah pasti bahwa beberapa
faktor berikut akan meningkatkan resiko untuk terkena diabetes tipe 2:
1.) Riwayat
keluarga
Orang tua atau saudara kandung
menderita diabetes. Hal ini umumnya berkaitan dengan pola hidup dan pola makan.
2.) Kelebihan
berat badan
80 – 85% dari penderita diabetes
tipe 2 mengalami kelebihan berat badan bahkan kegemukan/obesitas. Banyaknya
jaringan lemak pada mereka yang kelebihan berat badan menyebabkan sel-sel tubuh
makin resisten terhadap insulin. Yang juga penting adalah di bagian mana
kelebihan berat badan tersebut terjadi. Misal: di perut akan beresiko lebih
besar. Kabar baiknya adalah kadar gula darah akan turun seiring dengan
penurunan berat badan.
3.) Sedentary
lifestyle (kebiasaan tidak banyak bergerak).
Semakin anda kurang aktif bergerak,
semakin besar resiko terkena diabetes.
4.) Usia
Usia ini sering berkaitan dengan
makin jarangnya beraktifitas fisik / berolahraga, sehingga lebih sedikit
jaringan otot yang terbentuk dan bertambahnya berat badan.
5.) Pernah
menderita GDM atau pernah melahirkan bayi dengan berat > 4,1 kg.
6.) Hipertensi
(≥ 149 / 90 mmHg)
7.) Hiperlipidemia
8.) HDL
≤ 35 mg/dL, trigliserida ≥250 mg/dL, atau keduanya
9.) Merokok
Faktor resiko Penyakit diabetes gestasional
1.) Usia
2.) Memiliki
riwayat keluarga dengan penyakit ini
3.) Memiliki
riwayat penyakit PCOS
4.) Pernah
mengalami diabetes gestasional pada kehamilan sebelumnya
5.) Mengidap
diabetes sebelum masa hamil
6.) Pernah
mengalami keguguran atau bayi lahir mati (stillbirth) tanpa
diketahui penyebabnya
7.) Obesitas
sebelum kehamilan
8.) Hamil
di usia lebih dari 30 tahun
BAGAIMANA CARA MENGOBATI PENYAKIT DIABETES?
1. Menjaga pola makan dan asupan gizi
Makanan untuk orang dengan penyakit gula hampir sama dengan
orang yang sehat-sehat. Bedanya, makanan orang yang menderita penyakit gula
lebih diatur daripada orang yang sehat. Dokter biasanya akan meminta orang yang menderita penyakit
diabetes untuk lebih banyak mengonsumsi makanan bergizi, rendah lemak dan
kalori sehingga bisa mengontrol kadar gula darah. Jika pasien diabetes menerapkan pola makan yang
sehat, maka berat badan tetap ideal, kadar gula darah stabil, dan terhindar
dari risiko penyakit jantung.
2. Olahraga teratur
Manfaat olahraga teratur untuk penderita kencing manis
adalah membantu menjaga berat badan turun. Selain itu, insulin jadi lebih
mudah menurunkan gula darah, membantu jantung dan paru-paru bekerja lebih baik
dan memberi Anda lebih banyak energi.
Jika kadar gula darah Anda kurang dari 100-120, makanlah
apel atau segelas susu sebelum Anda berolahraga. Saat Anda sedang berolahraga,
bawalah makanan ringan agar gula darah Anda tidak turun.
3. Rajin cek gula darah Anda setiap hari
Kadar gula darah pasien diabetes melitus harus
dipantau secara rutin. Ini adalah cara penting guna mengatasi serta menjaga
kadar gula darah Anda tetap normal. Cek gula darah juga bisa memberikan
informasi mengenai kadar glukosa darah Anda pada saat itu juga.
Kadar glukosa umumnya berbeda saat sebelum dan setelah Anda
makan. Untuk tingkat gula darah normal sebelum makan, kadarnya sekitar 70-130
mg/dL. Kemudian, tingkat gula darah dua jam setelah makan seharusnya kurang
dari 180 mg/dL dan menjelang tidur berkisar 100-140 mg/dL.
Jumlah kadar gula darah dapat menggambarkan kondisi
kesehatan Anda. Kadar gula darah tinggi dianggap sebagai pertanda bahwa kondisi
tubuh Anda sedang tidak sehat. Catat kadar gula darah setiap kali Anda
memeriksa kadar gula darah.
4. Pastikan Anda selalu minum obat atau suntik insulin
Keseimbangan kadar gula darah pada pasien diabetes terkadang
tidak bisa terjaga dengan baik hanya melalui penerapan pola makan sehat dan
olahraga teratur. Anda juga mungkin membutuhkan obat-obatan untuk menanganinya.
Ada beberapa jenis obat hipoglikemik oral (biasanya dalam
bentuk tablet). Anda juga mungkin diberikan kombinasi dari dua jenis obat atau
lebih untuk mengendalikan kadar gula darah Anda.
Dalam kasus tertentu, obat-obatan dalam bentuk tablet
mungkin akan kurang efektif untuk mengobati penyakit gula sehingga Anda
membutuhkan terapi insulin.
Berdasarkan dosis dan cara pemakaiannya, terapi ini dapat
diberikan untuk menggantikan atau diberikan bersamaan dengan obat-obatan
seperti yang telah disebutkan di atas tadi.
BAGAIMANA CARA MENCEGAH DIABETES MELITUS?
Penyakit diabetes
melitus dapat dicegah dengan melakukan olahraga teratur, menjaga pola hidup sehat, dan menjaga kadar gula darah tetap normal.
- Raih berat badan sehat
- Banyak makan buah dan sayur
- Kurangi gula
- Aktif berolahraga
KAPAN ANDA HARUS PERGI KE DOKTER?
Kebanyakan orang sering
kali tidak menyadari terkena penyakit diabetes melitus sampai gula darahnya
sudah terlanjur melonjak naik sehingga menyebabkan berbagai gejala yang parah.
Maka dari itu, jika
Anda mengalami berbagai gejala diabetes yang telah disebutkan di atas, atau
Anda mencurigai terkena penyakit kencing manis, jangan ragu untuk segera
berkunjung ke dokter.
Referensi:
World Health Organization (WHO). Definition,
Diagnosis and classification of diabetes mellitus and its complications. Part
1: Diagnosis and classifi cations of diabetes mellitus. Geneva: Department of
Noncommunicable Disease Surveillance; 1999.
Kurniawati, D. P.
(2014) ‘Implementasi Metode Dempster Shafer Pada Sistem Pakar Untuk Diagnosa
Jenis-jenis Penyakit Diabetes Melitus’, Psi Udinus, pp. 1–8.
https://www.tribunnews.com/tribunners/2017/08/15/mengenal-penyakit-diabetes-mulai-penyebab-gejala-hingga-cara-mencegahnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar