Minggu, 12 April 2020

Cegah Keracunan Makanan, Ini Tipsnya


Menurut Codex Allimentarius Committee, makanan adalah zat apapun, yang diproses, semi-diproses atau mentah yang ditujukan untuk konsumsi manusia termasuk permen karet dan apa saja zat yang telah digunakan dalam persiapan/pengawetan makanan tetapi tidak termasuk kosmetik, tembakau dan zat digunakan hanya sebagai obat.

Keracunan makanan adalah segala gejala yang timbul akibat makanan yang terkontaminasi. Makanan terkontaminasi dapat mengandung organisme infeksius berupa bakteri, virus, maupun parasit atau toksin yang dihasilkan oleh organisme tertentu. Kontaminasi makanan dapat terjadi di segala titik pembuatan makanan, mulai dari proses pengambilan bahan baku, pemasakan, hingga pengedaran makanan.  Mekanisme kontaminasi yang terjadi yaitu :
  1. Dapat terjadi saat proses produksi, distribusi, di jaringan ritel, dan penyajian di restoran
  2. Rute enteric utama bakteri : hewan dan kotoran manusia
  3. Kontaminasi biasanya oleh tanah, pupuk kendang, air irigasi, kendaraan, penyimpanan, pemotongan, maupun kontaminasi silang.
Makanan mentah dapat menjadi risiko kontaminasi silang dan risiko menjadi transport penularan penyakit yang lebih tinggi, dari pada dimasak. Dan sifat Patogen tidak menghasilkan sesuatu yang bisa diamati berbeda dengan mikroorganisme yang menimbulkan bau sebagai tandanya. Kontaminasi ini terjadi di segala tempat, mulai dari kantin, katering, hingga di rumah sendiri. Mencegah kontaminasi makanan dan sayuran mentah sebelum panen tidak mungkin dilakukan. Namun, Stier dan Ddumeru merekomendasikan hal berikut untuk membatasi kontaminasi tanaman dilapangan:
  1. Pengujian mikrobiologis air pertanian dan irigasi
  2. Kontruksi pagar untuk membatasi akses ke hewan liar ke ladang atau kebun
  3. Aplikasi pupuk-pupuk ke ladang
  4. Pembersihan peralatan pertanian secara rutin
Cara mencegah keracunan makanan yang paling efektif adalah dengan membuat dan mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat, serta menghindari jenis makanan apapun yang diragukan kebersihannya. Berikut adalah cara-cara yang dapat diterapkan untuk menghindari terjadinya keracunan makanan:
1.      Bersihkan bahan makanan beserta alat masak
Buah dan sayur harus selalu dicuci sebelum dikonsumsi, bahkan jika kulitnya akan dikupas. Setelah makan atau memasak, penting untuk selalu mencuci alat makan, alat masak, dan tangan dengan sabun dan air.
2.      Memasak pada suhu yang tepat
hampir sebagian besar organisme kontaminan dapat mati pada pemanasan dengan suhu yang tepat. Sebagai contoh, memasak daging merah minimal pada suhu 71OC dan daging unggas pada suhu diatas 74OC untuk dapat mematikan bakteri.
3.      Masak makanan sampai matang dan merata
Saat memasak, selalu pastikan makanan matang secara merata, terutama saat memasak makanan hewani, seperti telur, daging, dan sosis. Memasak makanan dengan matang dapat membunuh seluruh bakteri yang terkandung di dalamnya.
4.      Menyimpan bahan makanan dengan tepat
menyimpan bahan makanan harus dilakukan pada suhu yang tepat, karena beberapa bakteri dapat berkembang biak meskipun pada suhu lemari pendingin, sehingga dibutuhkan suhu yang lebih rendah untuk menghentikan aktivitas bakteri. Penyimpanan bahan makanan sesuai letaknya juga dapat menghindarkan dari kontaminasi silang, contoh, buah dan sayur pada box buah, daging, makanan siap saji, dan ikan pada freezer.
5.      Pisahkan antara makanan matang dan mentah
Dalam menyimpan makanan, pisahkan antara makanan matang dan mentah. Sedangkan, saat mengolah makanan, bedakan juga talenan yang digunakan untuk memotong daging mentah dengan talenan untuk memotong makanan siap konsumsi agar tidak terkena bakteri dari daging.
6.      Membuang makanan yang meragukan
perubahan warna, bau dan bentuk merupakan salah satu tanda bahwa bahan makanan sudah tidak layak digunakan. Jika terdapat salah satu bahan yang diragukan kualitasnya, penting bagi kita untuk lebih baik membuang makanan tersebut daripada menggunakannya.
7.      Perhatikan tanggal kedaluwarsa
Sebelum mengkonsumsi makanan, selalu perhatikan masa kedaluwarsanya. Jangan konsumsi makanan tersebut jika sudah melewati masa kedaluwarsa walaupun masih terlihat baik dan belum berbau. Jika tidak yakin apakah makanan masih layak untuk di konsumsi, lebih baik membuang makanan tersebut dan jangan dikonsumsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Stunting dan Efeknya pada Anak

    Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. padahal menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke lima jumlah a...