Menurut Codex
Allimentarius Committee, makanan adalah zat apapun, yang diproses,
semi-diproses atau mentah yang ditujukan untuk konsumsi manusia termasuk permen
karet dan apa saja zat yang telah digunakan dalam persiapan/pengawetan makanan
tetapi tidak termasuk kosmetik, tembakau dan zat digunakan hanya sebagai obat.
Keracunan makanan adalah segala gejala
yang timbul akibat makanan yang terkontaminasi. Makanan terkontaminasi dapat
mengandung organisme infeksius berupa bakteri, virus, maupun parasit atau
toksin yang dihasilkan oleh organisme tertentu. Kontaminasi makanan dapat
terjadi di segala titik pembuatan makanan, mulai dari proses pengambilan bahan
baku, pemasakan, hingga pengedaran makanan. Mekanisme kontaminasi yang terjadi yaitu :
- Dapat terjadi saat proses produksi, distribusi, di jaringan ritel, dan penyajian di restoran
- Rute enteric utama bakteri : hewan dan kotoran manusia
- Kontaminasi biasanya oleh tanah, pupuk kendang, air irigasi, kendaraan, penyimpanan, pemotongan, maupun kontaminasi silang.
Makanan mentah dapat menjadi risiko
kontaminasi silang dan risiko menjadi transport penularan penyakit yang lebih
tinggi, dari pada dimasak. Dan sifat Patogen tidak menghasilkan sesuatu yang
bisa diamati berbeda dengan mikroorganisme yang menimbulkan bau sebagai
tandanya. Kontaminasi ini terjadi di segala tempat, mulai dari kantin,
katering, hingga di rumah sendiri. Mencegah kontaminasi makanan dan sayuran mentah
sebelum panen tidak mungkin dilakukan. Namun, Stier dan Ddumeru
merekomendasikan hal berikut untuk membatasi kontaminasi tanaman dilapangan:
- Pengujian mikrobiologis air pertanian dan irigasi
- Kontruksi pagar untuk membatasi akses ke hewan liar ke ladang atau kebun
- Aplikasi pupuk-pupuk ke ladang
- Pembersihan peralatan pertanian secara rutin
Cara
mencegah keracunan makanan yang paling efektif adalah dengan membuat dan
mengonsumsi makanan yang bersih dan sehat, serta menghindari jenis makanan
apapun yang diragukan kebersihannya. Berikut adalah cara-cara yang dapat
diterapkan untuk menghindari terjadinya keracunan makanan:
1.
Bersihkan bahan
makanan beserta alat masak
Buah dan sayur harus selalu dicuci sebelum
dikonsumsi, bahkan jika kulitnya akan dikupas. Setelah makan atau memasak,
penting untuk selalu mencuci alat makan, alat masak, dan tangan dengan
sabun dan air.
2.
Memasak pada
suhu yang tepat
hampir sebagian besar organisme kontaminan dapat
mati pada pemanasan dengan suhu yang tepat. Sebagai contoh, memasak daging
merah minimal pada suhu 71OC dan daging unggas pada suhu diatas 74OC untuk
dapat mematikan bakteri.
3.
Masak makanan
sampai matang dan merata
Saat memasak, selalu pastikan makanan matang secara
merata, terutama saat memasak makanan hewani, seperti telur, daging, dan sosis.
Memasak makanan dengan matang dapat membunuh seluruh bakteri yang terkandung di
dalamnya.
4.
Menyimpan bahan
makanan dengan tepat
menyimpan bahan makanan harus dilakukan pada suhu
yang tepat, karena beberapa bakteri dapat berkembang biak meskipun pada suhu
lemari pendingin, sehingga dibutuhkan suhu yang lebih rendah untuk menghentikan
aktivitas bakteri. Penyimpanan bahan makanan sesuai letaknya juga dapat
menghindarkan dari kontaminasi silang, contoh, buah dan sayur pada box buah,
daging, makanan siap saji, dan ikan pada freezer.
5.
Pisahkan antara
makanan matang dan mentah
Dalam menyimpan makanan, pisahkan antara makanan
matang dan mentah. Sedangkan, saat mengolah makanan, bedakan juga talenan yang
digunakan untuk memotong daging mentah dengan talenan untuk memotong makanan
siap konsumsi agar tidak terkena bakteri dari daging.
6.
Membuang makanan
yang meragukan
perubahan warna, bau dan bentuk merupakan salah satu
tanda bahwa bahan makanan sudah tidak layak digunakan. Jika terdapat salah satu
bahan yang diragukan kualitasnya, penting bagi kita untuk lebih baik membuang
makanan tersebut daripada menggunakannya.
7.
Perhatikan
tanggal kedaluwarsa
Sebelum mengkonsumsi makanan, selalu perhatikan masa
kedaluwarsanya. Jangan konsumsi makanan tersebut jika sudah melewati masa
kedaluwarsa walaupun masih terlihat baik dan belum berbau. Jika tidak yakin
apakah makanan masih layak untuk di konsumsi, lebih baik membuang makanan
tersebut dan jangan dikonsumsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar