Anorexia nervosa merupakan suatu gangguan pada proses makan dengan ditandai oleh penolakan untuk mempertahankan berat badan normal yang minimal, gangguan persepsi yang mengancam jiwa dan bermakna tentang ukuran pada tubuh atau menolak untuk mengakui bahwa terdapat masalah. Berbeda dengan obesitas, penderita yang mengalami anorexia nervosa akan menunjukkan suatu kesamaan pada tingkah laku yang cukup relatif termasuk saat adanya penolakan untuk mengonsumsi makanan yang cukup dalam menjaga berat badan yang ideal, dengan sering terjadinya penurunan berat badan 20% lebih besar jika dibandingkan dengan berat badan ideal (Turner, Calhoun & Adams, 1990). Dalam proses pengurangan berat badan dapat terjadi dengan beragam macam cara seperti mulai dari adanya pembatasan makanan yang akan dikonsumsi, memuntahkan dengan secara paksa pada makanan yang sudah dimakan, dan atau menggunakan obat pencahar dengan tujuannya untuk mengeluarkan semua makanan yang dimakan tersebut.
Ciri – ciri Penderita Anorexia Nervosa
Sebagian besar penderita yang mengalami
anorexia nervosa ini adalah wanita. Penderita anorexia biasanya memiliki
pasokan makanan yang banyak akan tetapi selalu memperlihatkan rasa takut secara
berlebihan pada terjadinya kasus obesitas. Pada kontrol berat berat dilakukan
dengan pembatasan kalori yang sangat besar dan seringkali melakukan olahraga
yang terlalu berlebihan. Menurut Thrope dan Olson (1990) Kriteria atau
ciri-ciri penderita anorexia nervosa adalah:
- Penolakan
untuk menjaga berat badan dari berat badan ideal untuk pada usia dan
tinggi badan tertentu.
- Berat
badan setidaknya sekita 15% berada dibawah berat badan normal.
- Distorsi
bentuk tubuh, dan diikuti dengan persepsi bahwa berat badan yang dimiliki
seseorang tersebut terlalu gemuk walaupun pada fakta yang sebenarnya
terlalu kurus.
- Ketakutan
intens akan mengalami obesitas.
- Amenorrhea (pada
wanita) merupakan suatu ketidakhadiran siklus menstruasi yang terjadi
selama kurun waktu tiga bulan beruturut-turut.
Faktor penyebab Anorexia Nervosa
- Faktor
Biologis : Proses berhentinya suatu siklus menstruasi yang terjadi
pada penderita anorexia nervosa sering terjadi pada awal perubahan
kebiasaan pola makan. Perubahan yang terjadi pada proses metabolisme
tubuh, fungsi hormon adrenal, tingkat hormon pertumbuhan, sekresi
gonadotrophin, sekresi vasopressin (beberapa penderita anorexia juga
pernah mengalami diabetes insipidus ringan hingga besar ringan) dapat
ditemukan pada subjek dengan malnutrisi dari penyebab lain.
- Faktor
Psikologis : Pendekatan psikologis pada penderita anorexia merupakan teori
psikoanalisis dengan menguhubungkan keterkaitan mulut dengan makan
berlebihan dan penolakan makan atau rasa bersalah karena makan sebagai
suatu pertahanan terhadap kemauan.
- Faktor
Lingkungan : Dalam hal ini faktor lingkungan juga dapat
mempengaruhi seseorang untuk mengalami gangguan makan. Berdasarkan pada
riwayat terdahulu dari pasien yang mengalami gangguan makan sering
dipersulit dengan adanya penyakit dalam dan bedah, kematian keluarga dan
lingkungan keluarga dengan terjadinya suatu konflik.
Diagnosis
Pengidap
dari penyakit anorexia nervosa ini dapat dikenal dengan
berdasarkan fisik dari penderitanya yang dapay dikatakan sangat kurus. Dalam melakukan
diagnosis anorexia nervosa ini, dokter akan bertanya langsung kepada pengidap
terkait kebiasaan pola makan yang bertujuan untuk memastikan bahwa fisik
kurusnya tersebut merupakan akibat dari gangguan makan atau disebabkan oleh
penyakit lain. Selain itu, pemeriksaan fisik juga akan dilakukan oleh dokter
pada tekanan darah, paru-paru, rambut, kulit dan juga jantung. Pemeriksaan pada
darah dan rontgen juga akan dilakukan jika memang akan diperlukan.
Pengobatan
Pengobatan
Pengobatan dapat dilakukan dengan
mengembalikan berat badan agar kembali pada kondisi normal secara berkala dan
aman sesuai mengikuti anjuran dokter, melakukan check kesehatan untuk dapat
melihat apakah terjadi kemungkinan komplikasi. Dari aspek psikologis dapat
dilakukan dengan terapi perilaku untuk mengubah suatu pola pikir negatif,
terapi kognitif analitik dan terapi internasional. Jika penderita anorexia
nervosa sudah pada tahap gawat darurat serta terjadinya gejala malnutrisi yang
mengarah pada kejadian kematian, maka penanganan medis di rumah sakit sangat
perlu untuk dilakukan segera.
Sumber:
Maria,
H., Prihanto, F.X. and Sukamto, M.E., 2001. Hubungan Antara Ketidakpua-san
Terhadap Sosok tubuh (Body Dissatisfaction) dan Kepribadian Narsisitik dengan
Gangguan Makan (Kecenderungan Anorexia Nervosa dan Bulimia Nervosa). Anima,
Indonesian Psychological Journal, 16, p.3.
Ratnawati,
V., 2012. Percaya diri, body image dan kecenderungan anorexia nervosa pada
remaja putri. Persona: Jurnal Psikologi Indonesia, 1(2).
Rismayanthi,
C., KELAINAN PERILAKU MAKAN (ANOREXIA NERVOSA) PADA ATLET.
Santoso,
M.B. and Putri, D., 2018. Gangguan makan anorexia nervosa dan bulimia nervosa
pada remaja. Prosiding Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, 4(3),
pp.399-407.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar