Salah satu masalah gizi yang terjadi pada
remaja adalah Kekurangan Energi Kronis (KEK) atau yang sering kita lihat
sebagai remaja dengan bentuk tubuh kurus. KEK disebabkan oleh kekurangan asupan
nutrisi. Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi risiko Kekurangan Energi
Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) tertinggi dialami oleh remaja usia 15
– 19 tahun yang mencapai 36,3%. Pada kelompok WUS, resiko KEK dapat diketahui
dengan mengukur lingkar lengan atas (LiLA). Kelompok WUS beresiko mengalami KEK
jika memiliki LiLA < 23,5 cm. Bila kelompok WUS dengan KEK hamil, berpotensi
besar melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), janin tidak
berkembang, dan juga beresiko menyebabkan kematian ibu saat melahirkan.
Sebagian besar remaja belum mampu memenuhi
kebutuhan gizi harian mereka, padahal energi yang mereka keluarkan dalam setiap
harinya cukup banyak. Kondisi remaja yang mengalami KEK dapat meningkatkan
risiko berbagai penyakit infeksi dan gangguan hormonal yang berdampak buruk di
kesehatan.
Apa aja sih
faktor-faktor yang menjadi penyebab KEK pada remaja ?
- Pola Konsumsi
Pola konsumsi
yang kurang baik
dapat menimbulkan suatu
gangguan kesehatan atau penyakit
pada remaja. Penyakit
infeksi dapat bertindak
sebagai pemula terjadinya
kurang gizi sebagai akibat
menurunnya nafsu makan,
adanya gangguan penyerapan
dalam saluran pencernaan atau
peningkatan kebutuhan zat gizi oleh adanya penyakit. Pola konsumsi sebagai
faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang, apabila kekurangan asupan zat
gizi maka akan mengakibatkan berat badan berkurang dan kemerosotan jaringan
pada tubuh dan jika berlangsung lama maka akan mengakibatkan terjadi KEK. Hal
tersebut menjadi permasalahan mengingat bahwa remaja akan menjadi seorang ibu
yang mengandung yang tentunya harus tercukupi gizinya agar bayi yang kelak dia
kandung juga mendapatkan gizi yang cukup juga.
- Faktor Psikososial
Remaja mudah dipengaruhi oleh teman sebaya
dan media sosial dalam hal memperhatikan perubahan bentuk tubuh (body image)
serta citra tubuh dirinya yang seringkali menimbulkan ketidakpuasan akan bentuk
tubuhnya, sehingga mereka melakukan diet. Misalnya, mengikuti pola diet
selebritis, mengonsumsi jajanan yang sedang hits namun tidak bergizi, atau
kurang beraktifitas fisik karena terlalu sering bermain games sehingga malas
gerak (mager). Seringkali, porsi tubuh yang gemuk membuat remaja tidak percaya
diri.
- Faktor Ekonomi
Tingginya
biaya yang harus dikeluarkan untuk makanan sehat menjadi penghalang bagi
kelompok dengan status sosial-ekonomi yang rendah untuk dapat mengonsumsi makanan
yang sehat dan beragam sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Gimana
sih cara pencegahan KEK pada remaja ?
Cara mencegahnya, yakni dengan menerapkan pola makan gizi seimbang pada remaja. Kementerian Kesehatan sendiri telah memperkenalkan “Piring Makanku” yang berisi asupan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral seimbang. Karbohidrat bisa didapatkan dari kentang dan umbi-umbian, kemudian protein dari daging merah dan ikan, serta vitamin yang didapatkan dari buah-buahan dan sayuran.
Simak
Motion Grafis terkait KEK pada Remaja berikut ini ya.
Referensi :
Arista, A. D., Widajanti, L. dan Aruben, R. (2017)
“Hubungan Pengetahuan,Sikap,Tingkat Konsumsi Energi, Protein, dan Indeks Massa
Tubuh/Umur dengan Kekurangan Energi Kronik pada Remaja Putri,” Jurnal Kesehatan
Masyarakat (e-Journal), 5(4), hal. 585–591.
Kementerian Kesehatan (2018) Hasil Utama Riskesdas 2018. Tersedia pada: https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf
Kementerian Kesehatan (2018) Hasil Utama Riskesdas 2018. Tersedia pada: https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf
Kusumawardani,
F. (2018) Hubungan Antara Faktor Sosial Ekonomi Dan Risiko Kurang Energi
Kronis (KEK) Pada Mahasiswi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Lampung.
Paramata, Y. dan
Sandalayuk, M. (2019) “Kurang Energi Kronis pada Wanita Usia Subur di Wilayah
Kecamatan Limboto , Kabupaten Gorontalo,” Journal of Public Health,
2(1), hal. 120–125.
Wardhani, P. I.,
Agustina dan Ery, S. M. (2020) “Hubungan Body Image Dan Pola Makan Dengan
Kekurangan Energi Kronis (Kek) Pada Remaja Putri Di Sman 6 Bogor Tahun 2019,” JPH
RECODE, 3(2), hal. 128–137.
Zaki, I., Sari,
H. P. dan Farida (2017) Asupan Zat Gizi Makro Dan Lingkar Lengan Atas Pada
Remaja Putri Di Kawasan Perdesaan Kabupaten Banyumas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar