Senin, 13 April 2020

BAHAYA KEKURANGAN ENERGI KRONIS (KEK) PADA REMAJA PUTRI, JANGAN TERABAIKAN !!!


Salah satu masalah gizi yang terjadi pada remaja adalah Kekurangan Energi Kronis (KEK) atau yang sering kita lihat sebagai remaja dengan bentuk tubuh kurus. KEK disebabkan oleh kekurangan asupan nutrisi. Hasil Riskesdas tahun 2018 menunjukkan prevalensi risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada Wanita Usia Subur (WUS) tertinggi dialami oleh remaja usia 15 – 19 tahun yang mencapai 36,3%. Pada kelompok WUS, resiko KEK dapat diketahui dengan mengukur lingkar lengan atas (LiLA). Kelompok WUS beresiko mengalami KEK jika memiliki LiLA < 23,5 cm. Bila kelompok WUS dengan KEK hamil, berpotensi besar melahirkan bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR), janin tidak berkembang, dan juga beresiko menyebabkan kematian ibu saat melahirkan.
Sebagian besar remaja belum mampu memenuhi kebutuhan gizi harian mereka, padahal energi yang mereka keluarkan dalam setiap harinya cukup banyak. Kondisi remaja yang mengalami KEK dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit infeksi dan gangguan hormonal yang berdampak buruk di kesehatan.

Apa aja sih faktor-faktor yang menjadi penyebab KEK pada remaja ?
  • Pola  Konsumsi
Pola  konsumsi  yang  kurang  baik  dapat  menimbulkan  suatu  gangguan  kesehatan  atau penyakit  pada  remaja.  Penyakit  infeksi  dapat  bertindak  sebagai  pemula  terjadinya  kurang  gizi sebagai   akibat   menurunnya   nafsu   makan,   adanya   gangguan   penyerapan   dalam   saluran pencernaan atau peningkatan kebutuhan zat gizi oleh adanya penyakit. Pola konsumsi sebagai faktor yang mempengaruhi status gizi seseorang, apabila kekurangan asupan zat gizi maka akan mengakibatkan berat badan berkurang dan kemerosotan jaringan pada tubuh dan jika berlangsung lama maka akan mengakibatkan terjadi KEK. Hal tersebut menjadi permasalahan mengingat bahwa remaja akan menjadi seorang ibu yang mengandung yang tentunya harus tercukupi gizinya agar bayi yang kelak dia kandung juga mendapatkan gizi yang cukup juga.


  • Faktor Psikososial
Remaja mudah dipengaruhi oleh teman sebaya dan media sosial dalam hal memperhatikan perubahan bentuk tubuh (body image) serta citra tubuh dirinya yang seringkali menimbulkan ketidakpuasan akan bentuk tubuhnya, sehingga mereka melakukan diet. Misalnya, mengikuti pola diet selebritis, mengonsumsi jajanan yang sedang hits namun tidak bergizi, atau kurang beraktifitas fisik karena terlalu sering bermain games sehingga malas gerak (mager). Seringkali, porsi tubuh yang gemuk membuat remaja tidak percaya diri.


  • Faktor Ekonomi
Tingginya biaya yang harus dikeluarkan untuk makanan sehat menjadi penghalang bagi kelompok dengan status sosial-ekonomi yang rendah untuk dapat mengonsumsi makanan yang sehat dan beragam sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari.


Gimana sih cara pencegahan KEK pada remaja ?

Cara mencegahnya, yakni dengan menerapkan pola makan gizi seimbang pada remaja. Kementerian Kesehatan sendiri telah memperkenalkan “Piring Makanku” yang berisi asupan karbohidrat, protein, vitamin, dan mineral seimbang. Karbohidrat bisa didapatkan dari kentang dan umbi-umbian, kemudian protein dari daging merah dan ikan, serta vitamin yang didapatkan dari buah-buahan dan sayuran.


Simak Motion Grafis terkait KEK pada Remaja berikut ini ya.


Referensi :

Arista, A. D., Widajanti, L. dan Aruben, R. (2017) “Hubungan Pengetahuan,Sikap,Tingkat Konsumsi Energi, Protein, dan Indeks Massa Tubuh/Umur dengan Kekurangan Energi Kronik pada Remaja Putri,” Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 5(4), hal. 585–591.

Kementerian Kesehatan (2018) Hasil Utama Riskesdas 2018. Tersedia pada: https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf 

Kusumawardani, F. (2018) Hubungan Antara Faktor Sosial Ekonomi Dan Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) Pada Mahasiswi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung.

Paramata, Y. dan Sandalayuk, M. (2019) “Kurang Energi Kronis pada Wanita Usia Subur di Wilayah Kecamatan Limboto , Kabupaten Gorontalo,” Journal of Public Health, 2(1), hal. 120–125.

Wardhani, P. I., Agustina dan Ery, S. M. (2020) “Hubungan Body Image Dan Pola Makan Dengan Kekurangan Energi Kronis (Kek) Pada Remaja Putri Di Sman 6 Bogor Tahun 2019,” JPH RECODE, 3(2), hal. 128–137.

Zaki, I., Sari, H. P. dan Farida (2017) Asupan Zat Gizi Makro Dan Lingkar Lengan Atas Pada Remaja Putri Di Kawasan Perdesaan Kabupaten Banyumas.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Stunting dan Efeknya pada Anak

    Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. padahal menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke lima jumlah a...