Selasa, 14 April 2020

KENALI PENCEGAHAN HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN


Hipertensi Dalam Kehamilan (HDK) didefinisikan sebagai tekanan darah ≥140/90 mmHg dalam dua kali pengukuran atau lebih pada ibu hamil (Rohmani et al., 2015). Hipertensi dalam kehamilan (HDK) memengaruhi hampir sekitar 10% dari semua perempuan hamil di seluruh dunia. (Sari et al., 2018).
Klasifikasi hipertensi dalam kehamilan berdasarkan The National High Blood Pressure Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy (NHBPEP) (NHBPEP, 2000) yaitu :
1.  Hipertensi kronik merupakan  hipertensi yang timbul sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis setelah umur kehamilan mencapai 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12 minggu pascapersalinan.
2. Preeklampsia merupakan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan proteinuria. Eklampsia adalah preeklampsi yang disertai dengan kejang-kejang dan/atau koma.
3. Preeklampsia pada hipertensi kronik (preeclampsia superimposed upon chronic hypertension) merupakan hipertensi kronik disertai tanda - tanda munculnya preeklampsi atau hipertensi kronik disertai proteinuria.
4. Hipertensi gestasional merupakan hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai adanya proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau kematian dengan tanda-tanda preeklampsi tetapi tanpa proteinuria. (Yusuf, 2016)
                                               
Faktor penyebab hipertensi dalam kehamilan :
1.    Memiliki riwayat keluarga mengidap hipertensi,
2.    Hamil di usia yang terlalu muda atau tua (< 20 tahun dan >35 tahun)
3.    Kehamilan yang berulang kali
4. Telah memiliki penyakit diabetes, penyakit/gangguan ginjal, dan hipertensi sejak sebelum kehamilan,
5.    Penambahan berat badan berlebih selama kehamilan (>1 kg/minggu). (Imaroh et al., 2018)

Dampak negatif hipertensi dalam kehamilan :
1.  Aliran darah ke plasenta berkurang sehingaa membuat janin tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi.
2. Pertumbuhan janin terhambat akibat urangnya suplai oksigen dan nutrisi ke janin yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan yang rendah, atau lahir secara prematur.
3. Kelahiran prematur untuk menyelamatkan ibu dan bayinya dengan jalan induksi atau operasi caesar. Hal ini dilakukan untuk mencegah eklamsia dan komplikasi lainnya.
4.  Abrupsio plasenta merupakan kondisi ketika plasenta terpisah dari dinding dalam rahim sebelum proses persalinan yang menyebabkan plasenta rusak dan terjadinya pendarahan
5. Bayi meninggal dalam kandungan karena tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
6. Berkembangnya penyakit kardiovaskular setelah melahirkan, khususnya jika melahirkan bayi secara prematur.

Pencegahan hipertensi dalam kehamilan :
1.    Batasi konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih
Makan makanan sehat dapat membantu menjaga tekanan darah agar terkendali. Mengkonsumi buah dan sayur merupakan salah satu hal terpenting   Dianjurkan juga untuk membatasi asupan garam, lemak, dan gula yang berlebihan agar tekanan darah tetap normal.
2.    Mengkonsumsi tambahan suplemen
Mengkonsumsi tambahan suplemen yang mengandung:
a.    Minyak ikan yang kaya akan asam lemak tidak jenuh, seperti omega-3 dan PUFA.
b.    Antioksidan berupa vitamin C, vitamin E, dan sebagainya.
c.    Elemen logam berat seperti zinc, magnesium, dan kalium.
3.    Olahraga secara teratur




Sumber Pustaka :
Imaroh, I. I., Nugraheni, S. A., & Dharminto. (2018). Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang Tahun 2017. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1), 570–580.
Rohmani, A., Setyabudi, M. T., & Puspitasari, D. R. (2015). Faktor Resiko Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan. Faktor Resiko Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan, 4, 1–9.
Sari, N. K., Rahayujati, T. B., & Hakimi, M. (2018). Kasus Hipertensi pada Kehamilan di Indonesia. Berita Kedokteran Masyarakat, 32(9), 295. https://doi.org/10.22146/bkm.12414
Yusuf, A. (2016). PERBEDAAN NILAI RERATA TROMBOSIT DAN HEMATOKRIT ANTARA PENDERITA HIPERTENSI GESTASIONAL DAN PREEKLAMPSI BERAT DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELEOK BANDAR LAMPUNG [Universitas Negeri Lampung]. In digilib.unila.ac.id. http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21049

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengenal Stunting dan Efeknya pada Anak

    Mungkin tidak semua orang akrab dengan istilah stunting. padahal menurut Badan Kesehatan Dunia, Indonesia ada di urutan ke lima jumlah a...