Hipertensi
Dalam Kehamilan (HDK) didefinisikan sebagai tekanan darah ≥140/90 mmHg dalam
dua kali pengukuran atau lebih pada ibu hamil (Rohmani et al., 2015). Hipertensi
dalam kehamilan (HDK) memengaruhi hampir sekitar 10% dari semua perempuan hamil
di seluruh dunia. (Sari et al., 2018).
Klasifikasi
hipertensi dalam kehamilan berdasarkan The National High Blood Pressure
Education Program Working Group on High Blood Pressure in Pregnancy (NHBPEP)
(NHBPEP, 2000) yaitu :
1. Hipertensi
kronik merupakan hipertensi yang timbul
sebelum umur kehamilan 20 minggu atau hipertensi yang pertama kali didiagnosis
setelah umur kehamilan mencapai 20 minggu dan hipertensi menetap sampai 12
minggu pascapersalinan.
2. Preeklampsia
merupakan hipertensi yang timbul setelah 20 minggu kehamilan disertai dengan
proteinuria. Eklampsia adalah preeklampsi yang disertai dengan kejang-kejang
dan/atau koma.
3. Preeklampsia
pada hipertensi kronik (preeclampsia superimposed upon chronic hypertension)
merupakan hipertensi kronik disertai tanda - tanda munculnya preeklampsi atau
hipertensi kronik disertai proteinuria.
4. Hipertensi
gestasional merupakan hipertensi yang timbul pada kehamilan tanpa disertai adanya
proteinuria dan hipertensi menghilang setelah 3 bulan pascapersalinan atau
kematian dengan tanda-tanda preeklampsi tetapi tanpa proteinuria. (Yusuf, 2016)
Faktor
penyebab hipertensi dalam kehamilan :
1. Memiliki
riwayat keluarga mengidap hipertensi,
2. Hamil
di usia yang terlalu muda atau tua (< 20 tahun dan >35 tahun)
3. Kehamilan
yang berulang kali
4. Telah
memiliki penyakit diabetes, penyakit/gangguan ginjal, dan hipertensi sejak sebelum
kehamilan,
5. Penambahan
berat badan berlebih selama kehamilan (>1 kg/minggu). (Imaroh et al., 2018)
Dampak negatif hipertensi dalam kehamilan :
1. Aliran darah ke plasenta berkurang sehingaa membuat janin
tidak mendapat cukup oksigen dan nutrisi.
2. Pertumbuhan janin terhambat akibat urangnya suplai
oksigen dan nutrisi ke janin yang menyebabkan bayi lahir dengan berat badan
yang rendah, atau lahir secara prematur.
3. Kelahiran prematur untuk menyelamatkan ibu dan
bayinya dengan jalan induksi atau operasi caesar. Hal ini dilakukan untuk mencegah eklamsia
dan komplikasi lainnya.
4. Abrupsio plasenta merupakan kondisi ketika plasenta
terpisah dari dinding dalam rahim sebelum proses persalinan yang menyebabkan
plasenta rusak dan terjadinya pendarahan
5. Bayi meninggal dalam kandungan karena tidak mendapatkan
cukup oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
6. Berkembangnya penyakit kardiovaskular setelah melahirkan,
khususnya jika melahirkan bayi secara prematur.
Pencegahan
hipertensi dalam kehamilan :
1. Batasi
konsumsi gula, garam, dan lemak berlebih
Makan makanan
sehat dapat membantu menjaga tekanan darah agar terkendali. Mengkonsumi buah
dan sayur merupakan salah satu hal terpenting Dianjurkan juga untuk membatasi asupan garam,
lemak, dan gula yang berlebihan agar tekanan darah tetap normal.
2. Mengkonsumsi
tambahan suplemen
Mengkonsumsi tambahan suplemen yang mengandung:
a. Minyak
ikan yang kaya akan asam lemak tidak jenuh, seperti omega-3 dan PUFA.
b. Antioksidan
berupa vitamin C, vitamin E, dan sebagainya.
c. Elemen
logam berat seperti zinc, magnesium, dan kalium.
3. Olahraga
secara teratur
Sumber
Pustaka :
Imaroh, I. I., Nugraheni, S. A., & Dharminto.
(2018). Faktor Risiko Yang Mempengaruhi Kejadian Hipertensi Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu, Kota Semarang Tahun 2017. Jurnal
Kesehatan Masyarakat (e-Journal), 6(1), 570–580.
Rohmani, A., Setyabudi, M. T., & Puspitasari, D. R.
(2015). Faktor Resiko Kejadian Hipertensi dalam Kehamilan. Faktor Resiko
Kejadian Hipertensi Dalam Kehamilan, 4, 1–9.
Sari, N. K., Rahayujati, T. B., & Hakimi, M. (2018). Kasus
Hipertensi pada Kehamilan di Indonesia. Berita Kedokteran Masyarakat, 32(9),
295. https://doi.org/10.22146/bkm.12414
Yusuf, A. (2016). PERBEDAAN NILAI RERATA TROMBOSIT DAN
HEMATOKRIT ANTARA PENDERITA HIPERTENSI GESTASIONAL DAN PREEKLAMPSI BERAT DI RUMAH
SAKIT UMUM DAERAH DR. H. ABDUL MOELEOK BANDAR LAMPUNG [Universitas Negeri
Lampung]. In digilib.unila.ac.id.
http://digilib.unila.ac.id/id/eprint/21049
Tidak ada komentar:
Posting Komentar